Dugaan pengrusakan oleh pelaku yang kini sudah dilaporkan sudah ditangani Polsekta.
“Ibu ibu tetap menginginkan kasus laporan ini dicabut,” pinta slah satu perwakilan Ibu ibu dalam rapat ruang pertemuan di DPRD Lahat.
Sementara itu pimpinan rapat Gozali Hanan mengatakan agar pihak perusahaan untuk dapat melakukan mediasi di Kantor Camat Gumay Talang, untuk mencari solusi damai antara ibu ibu dengan pihak perusahaan.
Dengan harapan bisa kembali melakukan operasional kembali, masyarakat aman dan kondusif tidak ada lagi aksi demo.
BACA JUGA:Yang Dapat Bantuan Bukan Berarti Dekat Dengan Kades
Perwakilan dari pihak perusahaan PT BAS Heru menyampaikan, ia tidak bisa memutuskan, masalah hukum ini sudah berjalan dalam penyelidikan dari kepolisian.
“Saya ada pimpinan, tidak bisa mengambil keputusan,” ujarnya saat diwawancarai awak media usai rapat pihak perusahaan telah dirugikan hampir Rp16 Milyar, seperti alat berat, truk, pos security yang ikut dirusak oleh masa.
Akibat peristiwa kejadian pembakaran alat berat dan truk, bahkan pos security ikut dibakar, belum lagi hari sudah berjalan empat hari tidak Holling karena jalan ditutup oleh masyarakat, hingga kerugian mencapai hampir Rp16 Milyar.
“Kita sudah melakukan kontrak dengan pihak PT KAI, dan angkutan batubara langsung dibawa ke stockpile PT LDP Desa Gedung Agung, Kecamatan Merapi Timur,” ucapnya.
BACA JUGA:Ruko di Jalan Isau Isau Lahat ini Nyaris Terbakar
Kapolres Lahat melalui Kapolsek Kota AKP Samsuardi menyampaikan, dalam pertemuan hari ini, bersama anggota DPRD, ibu ibu, ia menyampaikan kami atas perintah atasan apapun laporan akan kami tindaklanjuti.
“Apabila ibu ibu dengan pihak perusahaan sudah melakukan sepakat damai, antara kedua belah pihak dan tidak akan mengulangi lagi, maka tidak kita lanjutkan proses hukum dengan jaminan aman dan kondusif," ucap Kapolsek.
Pantauan wartawan di lokasi ratusan ibu ibu masyarakat Kecamatan Gumay Talang menggelar aksi demo di jalan umum diluar pagar DPRD Lahat, masalah debu batubara di IUP PT BAS. *