LAHATPOS.CO , Merapi Barat - Menyambut 100 tahun organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia, Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Lahat gelar konsolidasi dengan MWC (Majelis Wakil Cabang) Nahdlatul Ulama Cabang Kecamatan Merapi Barat, Sabtu 14 Januari 2023.
Saat dikonfirmasi lahatpos.co, Pimpinan NU Cabang Merapi Barat, Ustadz H Fathul Qorib menjelaskan, agenda hari ini merupakan konsolidasi dari Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Lahat berkunjung ke Majelis Wakil Cabang (MWC) Merapi Barat. Sekaligus silaturahim dengan perwakilan nahdiyin dari desa desa se-Kecamatan Merapi Barat.
Dari pantauan media ini konsolidasi dihadiri perwakilan dari PC Kabupaten Lahat diantaranya Ustadz Muhammad Ghufron, Ustadz Muhtadi, Ustadz Faisal, Ustadz Ulil Fikri, dan Ustadz Fahmi.
Hadir juga Ketua MWC NU Merapi barat, Ustadz H Fathul Qorib, Sekretaris MWC Kecamatan Merapi Barat, Adil Taufiq SAg, dan Bendahara Ustadz Makmun serta seluruh perwakilan nahdiyin se-Kecamatan Merapi Barat.
BACA JUGA:Sosok Jenderal Solihin Dimata Rekan Satu Angkatannya
Pembinaan dan silaturahim PC NU Kecamatan Merapi Barat ini berlangsung di Masjid An-Nur Desa Payo Kecamatan Merapi Barat.
Ustadz H Fathul Qorib menyebut, kegiatan konsolidasi yang sekaligus silaturahmi ini juga sebagai pembekalan kepada kader kader NU yang ada di Kecamatan Merapi Barat dengan memberikan pembinaan terutama untuk ke NU an dan ke Aswaja an ( Ahli Sunah Wal Jama'ah) kepada pengurus yang ada di PC Kecamatan Merapi Barat.
Dengan adanya konsolidasi yang sekaligus silaturahim ini kami berharap ke depan kita tetap bisa menegakkan panji panji organisasi NU dengan aqidah Aswaja (Ahli Sunnah Wal Jamaah).
Materinya menyampaikan apa yang disebut Aswaja, baik makna dan pengertiannya seperti yang telah disampaikan oleh Ustadz Ghufron, Ustadz Muhtadi, Ustadz Faisal, Ustadz Ulil Fikri dan Ustadz Fahmi.
BACA JUGA:Jenderal Solihin Kagum kepada Sekolah Santo Yosef Lahat
Ustadz Ghufron memberikan wejangan, dia mengajak kita harus selalu bersyukur kepada Allah SWT atas bertemunya kita di tempat yang barokah ini.
Kita selaku yang diberi amanah sebagai pengurus NU di dalam NU ini bukan berharap apa apa, namun hanya berharap keberkahan yang diberikan dari Allah SWT.
Menurutnya NU adalah arwah organisasi kewadahan Islam, kita tidak berharap duniawi namun kita berharap ridho Allah SWT.
Seperti tujuan pendiri NU KH Hasyim Asy'ari, beliau mendirikan NU ini bukan untuk kepentingan pribadi, kepentingan keluarga atau temannya atau lainnya namun hanya mengharapkan keberkahan dari Allah SWT.
BACA JUGA:Kades Nanjungan Masih Tidak Percaya, ini Alasannya