“Iya inang yang kita tanam, harus tahu dulu kelembaban suhu udara dan kultur tanahnya, tidak bisa kita kembangkan inangnya di daerah pesisir misalnya, karena bukan habitatnya,” ucap Gupardi.
Budidaya bunga rafflesia Arnoldi ini berawal tekad Gupardi yang ingin melestarikan bunga rafflesia yang sebelumnya disebut-sebut mulai langka.
Kemudian bunga Rafflesia Arnoldi yang mekar di kebunnya dan layu ia ambil inangnya kemudian dipotong-potong menjadi beberapa bagian dan ditanam di sekitar areal perkebunan kopi miliknya.
BACA JUGA:Urung Demo, Ini Hasil Mediasi FMBMT Merapi Timur
Berkat ketekunannya, Gupardi pun mendapat apresiasi dari BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu dalam menjaga kelestarian alam saat ini.
Adapun lokasi tempat ia membudidayakan Rafflesia Arnoldi ini, harus menempuh perjalanan dari Kota Tais sekitar 17 km ke arah Desa Lubuk Resam Kecamatan Seluma Utara.
Kemudian sekitar 3 kilometer dari perkampungan warga yang hanya ditempuh dengan sepeda motor atau berjalan kaki. (*)