Namun, Gupardi (55) warga Desa Lubuk Resam Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, tidak langsung percaya.
BACA JUGA:Pemain Kroasia Terlalu Banyak Operan Lupa Cetak Gol, Argentina Melaju Semifinal Piala Dunia 2022
BACA JUGA:Tebar Ribuan Benih Ikan Lele di Kolam Ikan Polres Empat Lawang
Gupardi yang merupakan Ketua Gapoktanhut Desa Lubuk Resam atau yang biasa disapa Mang Gupek, berhasil membantah analisa pakar botani tersebut.
Karena, pria tamanan SMP ini, juga bisa membudidayakan Bunga Rafflesia.
Namun dengan tangan dinginnya, Gupardi yang juga menjabat Ketua Asosiasi Pengolah Perhutanan Sosial Provinsi Bengkulu, mempelajari secara otodidak tentang bunga rafflesia.
Ia juga berhasil membuktikan kalau bunga langka yang menjadi ikon Provinsi Bengkulu ini dapat dibudidayakan.
BACA JUGA:Wakil Bupati Lahat H Haryanto Hadiri Puncak Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia
BACA JUGA:Bantuan Polisi 110 Bantu Masyarakat Lahat, Pemuda Mabuk Bawa Samurai Langsung Diringkus
Bahkan, Bunga Rafflesia hasil budidaya berhasil mekar sempurna pada 7 November 2022 di areal lahan perkebunan kopi miliknya.
Kemudian, kembali mekar sempurna pada Rabu 14 Desember 2022, dengan diameter kurang lebih 1 meter.
Bahkan dalam waktu beberapa hari ke depan, 8 knop bakal bunga rafflesia Arnoldi hasil budidayanya bakal menyusul mekar.
“Betul, Rafflesia Arnoldi ini merupakan hasil eksperimen saya beberapa tahun lalu, karena saya ingin membuktikan bahwa bunga rafflesia dapat kita budidayakan melalui inangnya,” tutur Gupardi.
BACA JUGA:12 Mahasiswa Universitas Sriwijaya Kunjungi Makoramil 405/02 Merapi Lahat
Lanjutnya, untuk membudidayakan bunga rafflesia ini harus disesuaikan dengan kultur tanah, kelembaban suhu udara yang selama ini menjadi habitatnya.