Suryani, perempuan yang mengaku ibu kandung Erayani pelaku pernikahan sesama jenis, muncul ke hadapan publik. Suryani datang dari Lahat Provinsi Sumatera Selatan ke Jambi, ditemani putrinya, adik dari Erayani. Pada jumpa pers, Jumat (8/7/2022) yang didampingi oleh pengacara, Suryani mengatakan tidak tahu menahu mengapa bisa putrinya menikah dengan wanita juga.
Dia pun menyebut, saat di Lahat, Erayani mengenalkan NA alias Mawar sebagai teman. Pada kesempatan itu, pihaknya juga menunjukkan foto berdua dengan nuansa bahagia antara Erayani dengan NA. Ada 18 foto yang dihadirkan, yang dikolase kemudian dicetak dalam 4 kertas foto ukuran A4.
Pada foto itu, terlihat Erayani alias Rara alias Ahnaf Arrafif selalu mengenakan pakaian yang umumnya digunakan laki-laki. Suryani menunjukkan foto tersebut untuk membantah keterangan NA alias Mawar yang sebelumnya mengaku disekap. "Tidak ada penyekapan. Mereka berdua jalan-jalan selama di Lahat," ungkap Suryani.
Dia kemudian mengatakan, saat Erayani mengenalkan NA sebagai teman, tak juga ada protes dari gadis asal Jambi itu. Erayani, alias Ahnaf Arrafif menikahi Mawar pada Juli 2021 lalu, dalam nikah siri yang berlangsung di kediaman Mawar di Kota Jambi.
Untuk bisa menikah, Erayani lakukan penipuan identitas termasuk dan jenis kelamin. Dia ngaku laki-laki padahal nyatanya seorang perempuan. Soal penipuan identitas kepada keluarga ini juga telah pernah diakui oleh Erayani dalam persidangan. Pengakuannya saat itu, karena cinta pada Mawar.
Pada jumpa pers, Suryani justru menyalahkan keluarga NA atas terjadinya pernikahan sesama jenis di Kota Jambi itu. "Waktu nikah tidak ada identitas. Itu salah keluarga ibu (orangtua Mawar), mengapa mau menikahkan tidak ada identitas," ucapnya.
Dia mengatakan tidak tahu menahu proses terjadinya pernikahan itu. "Kami tidak tahu itu menikah. Dak nian, sumpah demi Allah," ungkap Suryani.
Kemudian dia juga membuat tanggapan soal penyekapan yang terjadi pada NA selama empat bulan di Lahat. Pengakuan Suryani, NA tidak dikurung. Bahkan NA pergi jalan-jalan ke mal, karaoke, dan yang lainnya.
Suryani menyebut mengenal NA saat di Lahat, saat bertemu di rumah ibu angkat Erayani.
Saat itu NA dikenalkan oleh Erayani sebagai teman dari Jambi. "Mak, kenalkan, ini kawan Rara dari Jambi," ucap Suryani mengulangi ucapan Erayani saat mengenalkan. Saat itu, tambahnya, dia berguyon kepada Erayani supaya mencari laki-laki atau suami.
"Biar mama ini dapat menantu, dapat cucu, mumpung mama masih sehat," ucapnya.
Ucapan itu disampaikannya dihadapan NA. "Ada NA saat itu," ungkapnya. Hal ini dia sampaikan untuk menyangkal soal pengakuan Mawar yang tidak mengetahui bahwa yang nikahinya adalah seorang perempuan.
Terkait dengan pernikahan sesama jenis, dia mengaku mengetahuinya dari keluarga Mawar.
Selama di Lahat, dia mengatakan, selama 1,5 bulan Erayani dan Mawar. Mereka tidak mendengar cekcok.
"Nggak ada protes dia (NA) kepada kami," jelasnya. Lalu, pengakuan Suryani, tidak pernah juga NA mengaku sebagai menantu kepadanya.
Pernyataan Suryani berbanding terbalik dengan yang sebelumnya diungkapkan oleh pihak Mawar.
Ibunda Mawar mengatakan pernikahan terjadi karena Erayani saat itu mengaku sebagai laki-laki. Pernikahan itu juga dilakukan karena saat itu didesak oleh Erayani pada sore dan meminta pernikahan pada malam hari.
Erayani juga dalam persidangan mengaku bahwa sejak awal mengaku laki-laki kepada Mawar dan keluarga istrinya itu. Selanjutnya, pengakuan Mawar, dia juga tidak dibebaskan selama berada di Lahat.
Dia hanya bisa di dalam rumah. Ada kalanya dikunci di kamar saat Erayani yang dia kenal dengan nama Ahnaf itu pergi ke luar. Kemudian pengakuan Ibunda Mawar, saat mencecar identitas kepada menantu itu, Erayani selalu mengaku dokumennya masih dalam pengurusan.
Bahkan karena sudah lama tidak mampu tunjukkan identitasnya, dia akhirnya membawa sejumlah tokoh setempat menggerebek tempat Erayani.
Di musala yang ada di sana, kembali Erayani mengaku laki-laki, dan identitas masih dalam pengurusan, segera dikirimkan ke Jambi.
Keesokan harinya setelah penggerebekan itu, dia membawa NA kabur dari Jambi naik mobil rental. Hal lain yang diungkap Ibunda Mawar adalah Erayani selalu mengaku kedua orangtuanya sudah meninggal dunia.
Selanjutnya pengakuan Mawar, soal mengetahui identitas asli Erayani, itu terjadi saat sudah dibawa ke kantor polisi. Sebelum dilakukan pemeriksaan fisik di Polresta Jambi, Erayani menghampiri dia, dan mengakui kalau dirinya laki-laki. Pemeriksaan fisik disaksikan juga oleh ibunda Mawar, dan melihat langsung sosok Ahnaf ternyata perempuan tulen. (*)
BACA JUGA:Soal Daging Kurban, PWI Lahat Agak Kecewa