MENGENAL DIABETES MELLITUS
MENGENAL DIABETES MELLITUS BY. Abdul Somad, S.Kep,Ns.M.Kes dari Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Lahat.-foto: lahatpos.co-
MENGENAL DIABETES MELLITUS
BY. Abdul Somad, S.Kep,Ns.M.Kes
Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Lahat
Sebagai salah satu masalah kesehatan yang berbahaya dan banyak ditemukan di tengah masyarakat Indonesia, Diabetes harus mendapatkan penanganan sedini mungkin untuk menghindari berbagai efek yang lebih buruk di kemudian hari.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin adalah dengan mengetahui dan peka terhadap berbagai gejala diabetes melitus yang muncul pada tubuh.
1. Faktor Penyebab Diabetes Melitus
Penyebab Diabetes Melitus sampai sekarang belum diketahui dengan pasti tetapi umumnya diketahui karena kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter memegang peranan penting. Penyakit Diabetes Melitus (DM) disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah:
a. Kelainan genetik
Penyakit Diabetes Melitus kebanyakan adalah penyakit keturunan. bukan penyakit menular. Dengan demikian bukan berarti penyakit tersebut menurun kepada anaknya, walaupun kedua orang tuanya menderita penyakit DM. Apabila dibandingkan dengan kedua. orangtuanya yang normal (Non-DM), yang jelas penderita DM cenderung mempunyai anak yang menderita penyakit DM.
b. Riwayat Diabetes pada kehamilan Mendapatkan Diabetes selama kehamilan atau melahirkan bayi lebih dari 4000 g dapat meningkatkan resiko Diabetes Melitus tipe-2.
c. Ras/etnik
Resiko Diabetes Melitus tipe-2 lebih besar dari pada hispanik, kulit hitam, penduduk asli Amerika dan Asia.
d. Kegemukan (obesitas)
Jika asupan kalori perhari sescorang berlebihan, maka kalori yang tidak terpakai akan diubah menjadi lemak. Seorang yang gemuk, menyebabkan peningkatan sekresi insulin untuk inempertahankan kadar glukosa darah. Jika jumlah insulin yang dihasilkan tidak mencukupi untuk mengendalikan tingkat kadar gula di dalam tubuh, maka kelebihan gula tersebut akan menyebabkan gula darah menjadi tinggi, selain itu juga obesitas dapat menyebabkan tubuh mengalami resistensi insulin yang merupakan penyebab utama penyakit Diabetes
e. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik yang kurang juga dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah. Aktivitas fisik merupakan gerakan yang dihasilkan oleh kontraksi otot rangka yang memerlukan energi melebihi pengeluaran energi selama istirahat. Latihan merupakan bagian dari aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur dengan gerakan secara berulang untuk meningkatkan atau mempertahankan kebugaran fisik
f. Stress
Stress dapat menyebabkan stress kronis cenderung membuat seseorang makan makanan yang manis-manis untuk meningkatkan kadar lemak scrotonin otak. Serotonin ini mempunyai efek penenang sementara untuk meredakan stressnya, tetapi gula dan lemak berbahaya bagi mereka yang beresiko mengidap penyakit
g. Pola makan yang salah
Pola makan yang cenderung mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dan bersifat manis akan cepat meningkatkan kadar gula darah. Selain itu mereka yang terbiasa mengkonsumsi makanan instan atau makanan cepat saji yang banyak mengandung garam dan penyedap rasa bila dikonsumsi secara terus menerus dan tidak diimbangi dengan pola hidup yang sehat, akan menyebabkan terganggunya kesehatan seperti tingginya kolesterol dan lain-lain. Inilah yang memicu terganggunya metabolisme dalam tubuh termasuk sensitivitas insulin yang menyebabkan DM.
h. Dislipidemie
Adalah keadaan ditandai dengan kenaikan kadar lemak darah (trigliserida > 250 mg/dl) terdapat kenaikan antara plasma insulin dengan rendahnya kadar HDL (< 35 mg/dl sering didapat pada pasien Diabetes).
i. Penyakit Infeksi
j. Infeksi pada pankreas menyebabkan berkurangnya atau hilangnya sekresi insulin.
Hipertensi Tekanan darah > 140 mmHg dapat menimbulkan resiko Diabetes tipe-2.
2. Tanda dan Gejala Diabetes Melitus
a. Poliuria (banyak kencing)
Kekurangan insulin untuk mengangkut glukosa melalui membran dalam sel menyebabkan hhiperglikemia sehingga serum plasma meningkat atau hiperosmolariti menyebabkan cairan intrasel berdifasi ke dalam sirkulasi atau cairan intravaskuler, aliran darah ke ginjal meningkat sebagai akibat dari hiperosmolariti dan akibatnya akan terjadi diuresis osmotic (poliuria)
b. Polidipsia (banyak minum)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
