Di Duga Sebabkan Limbah Ke Sungai Lematang, Di Minta Sarana Air Bersih Oleh Warga PT BPI Tidak Mau

Lahatpos.co, Merapi timur  - Sangat disayangkan sekelas PT Bukit Pembangkit Inovatif (PT BPI) lebih mementingkan membantu pihak Kabupaten Lahat dengan memberikan bantuan CSR nya dibandingkan membantu pihak masyarakat desa Gunung Kembang yang terdampak langsung terhadap limbah yang dihasilkan oleh aktivitas perusahaan.

Seperti yang terjadi saat ini pihak PT BPI yang di duga mencemari lingkungan  Sungai Lematang dengan mengalirkan aliran limbah berwarna hitam di Sungai Pait dan disisi lain juga limbah berwarna kuning juga mengalir ke Sungai Lematang.

Padahal saat ini setiap hari Sungai Lematang menjadi sumber kehidupan bagi warga sekitar terutama warga Desa Gunung Kembang untuk beraktivitas sehari-hari.

Namun sangat disayangkan dari permintaan masyarakat untuk memberikan kompensasi terhadap limbah yang terjadi pihak PT BPI di anggap tutup mata, dibuktikan dengan beberapa kali mediasi namun tidak ada kesepakatan bahkan juga tidak hadir saat diundang.

Permintaan kompensasi masyarakat Desa Gunung Kembang terhadap kasus limbah ini cukup sederhana.

Yaitu pemerintah Desa Gunung Kembang meminta Kepada pihak PT BPI

1. Pemerintah Desa meminta kepada pihak PT. BPI segera memperbaiki
kebocoran pipa tersebut.

2. Pemerintah desa meminta bantuan untuk memberikan kontribusi dari pihak
PT.BPI kemasyarakat Desa Gunung Kembang berupa.

a. Suplay air bersih setiap hari
b. 8 titik sumur bor
C. Pengobatan gratis setiap bulan

Berdasarkan hasil musyawarah dengan masyarakat Desa Gunung Kembang
meminta kepada pihak PLTU Banjar Sari untuk memberikan bantuan
CSR berupa kepada masyarakat Desa Gunung Kembang berupa.

1. Tenda 8 Lokal.
2. Tedmon 8 pcs.
3. Kursi 1000 pcs.
4. Pembangunan inspratruktur yang   berkelanjutan.

5. Bantuan untuk kegiatan proklim
a. Kotak sampah
b. Bentor / unit pengangkut sampah
pembangunan TPS

Permintaan yang cukup masuk akal untuk masyarakat sekitar perusahaan ring 1 dan juga dampak efek limbah yang ditimbulkan oleh pihak PT BPI namun sayangnya pihak PT BPI belum bisa menyanggupi.(*)

Sumber: