Pertama di Dunia, Bukit Asam dan BRIN Mulai Kembangkan Batu Bara untuk Bahan Baku Baterai Li-ion
Pertama di Dunia, Bukit Asam dan BRIN Mulai Kembangkan Batu Bara untuk Bahan Baku Baterai Li-ion.-Foto: lahatpos.co-
Penyiraman dan pemupukan dilakukan secara otomatis dengan takaran sesuai standar.
Sumber energi untuk otomasi ini pun berbasis energi terbarukan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Tak hanya menurunkan emisi dari proses budidaya tanaman, otomasi berbasis energi terbarukan ini juga menurunkan biaya operasional harian.
Bibit tanaman yang dihasilkan dari kegiatan ini tidak hanya diserap oleh PTBA untuk kegiatan reklamasi. Terdapat beberapa perusahaan lain yang juga telah menjalin kerja sama sebagai pembeli.
"PTBA senantiasa menjalankan prinsip keberlanjutan dalam aktivitas bisnis perusahaan. Komitmen tersebut merupakan salah satu aspek penting dalam upaya Bukit Asam menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri. Sejalan dengan visi kami, yaitu menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan," tegas Niko.
Anugerah BISRA 2024 didedikasikan secara khusus kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia yang memiliki kontribusi dan komitmen kuat dalam membangun kualitas hidup manusia dan lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL).
Mengangkat tema "Paving The Way to Sustainable Business: Innovation in CSR", Anugerah BISRA 2024 bertujuan untuk memberikan pembelajaran tentang pengelolaan TJSL yang efektif, berdampak luas dan berkelanjutan.*
Berita Baca Juga:
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Grup MIND ID, terus memperkuat efisiensi di bidang operasi dan produksi dalam rangka mempertahankan kinerja positif.
Berbagai langkah telah dilakukan untuk membuat perusahaan semakin efektif.
Pada Triwulan I 2024, realisasi rasio nisbah kupas (Stripping Ratio) terjaga pada tingkat 6,3x. Sebagai pembanding, rasio nisbah kupas pada periode yang sama tahun 2023 sebesar 7,1x.
Perusahaan juga memangkas jarak angkut tanah dan batu bara, salah satunya dengan penggunaan conveyor.
PTBA pun mengoptimalkan peran anak usaha yang bergerak di sektor jasa penambangan, yaitu PT Satria Bahana Sarana (SBS). Sepanjang Januari-Maret 2024, kontribusi PT SBS mencapai 1,5 juta ton atau 21 persen dari total produksi. Jumlah tersebut meningkat 29 persen secara tahunan.
"Upaya-upaya efisiensi ini menciptakan ruang untuk peningkatan profitabilitas, serta membuat perusahaan semakin agile dalam menghadapi berbagai tantangan industri pertambangan batu bara ke depan," kata Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Niko Chandra.
Niko menambahkan, PTBA juga memiliki Program Eco Mechanized Mining alias mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik.
Beberapa alat berbasis listrik yang telah digunakan PTBA, di antaranya 7 Ekskavator Listrik berjenis Shovel PC-3000, 40 Dump Truck sekelas 100 Ton hybrid (Diesel dan Listrik), dan 6 Pompa Tambang berbasis Listrik. Dari Program Eco Mechanized Mining ini, perusahaan dapat menghemat menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis diesel serta mereduksi emisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: