Mewaspadai TB Laten, Infeksi Bakteri TB Tanpa Gejala

Mewaspadai TB Laten, Infeksi Bakteri TB Tanpa Gejala

Mewaspadai TB Laten, Infeksi Bakteri TB Tanpa Gejala.-Foto: lahatpos.co-

Infeksi laten bisa membuat bakteri tertidur selama bertahun-tahun di dalam tubuh. Kondisi ini yang menandakan TB laten.

Sistem imun yang bekerja dengan optimal saat penularan berlangsung dan minimnya jumlah bakteri yang masuk menyebabkan infeksi bakteri penyebab TBC bisa dilawan.Akan tetapi, bila suatu waktu kondisi sistem imun melemah, bakteri TBC yang tertidur ini bisa “terbangun” dan berubah menjadi TB aktif.

Apakah Penderita Tuberkulosis (TBC) Bisa Sembuh Total

Penyakit tuberkulosis (TBC) disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menginfeksi paru-paru. Infeksi bakteri tuberkulosis bisa menyebabkan gangguan pada fungsi paru-paru serta kerusakan jaringan yang serius. 

Lebih jauh, TBC bahkan bisa menyebabkan kematian. TBC di Indonesia menempati angka teratas kematian yang diakibatkan penyakit. Walaupun bisa berakibat fatal, TBC bisa disembuhkan melalui pengobatan yang tepat. 

Siapa yang berisiko tinggi mengalami TB laten

Orang yang paling berisiko mengalami TBC perlu melakukan pemeriksaan TB laten. Beberapa kelompok dengan risiko tinggi tersebut adalah sebagai berikut.

• Orang dewasa, remaja, anak-anak, dan balita yang tinggal dengan pasien HIV. Inilah mengapa pasien HIV harus cek TB.

• Balita dan anak-anak berusia di bawah lima tahun yang baru saja melakukan kontak langsung dengan pasien tuberkulosis.

• Orang dengan sistem imun lemah (imunosupresan) dan sering berinteraksi dengan pengidap TBC.

• Orang yang mengidap diabetes melitus dan berinteraksi dengan pengidap TBC.

• Pasien yang memulai pengobatan anti-TNF (Tumor Necrosis Factor) untuk rematik, melakukan dialisis (cuci darah), atau sedang mempersiapkan transplantasi organ.

• Tenaga kesehatan, yaitu dokter dan perawat yang merawat pasien TBC resisten obat.

Apakah ada tes untuk mengetahui TB laten?

Kondisi TB laten tidak bisa diketahui begitu saja. Guna mendeteksinya, Anda tidak cukup melakukan tes kulit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: