Pembangunan Stasiun Kereta Api Angkutan Batubara Dapat Penolakan Warga Desa Sirah Pulau Merapi Timur Lahat

Pembangunan Stasiun Kereta Api Angkutan Batubara Dapat Penolakan Warga Desa Sirah Pulau Merapi Timur Lahat

Pembangunan Stasiun Kereta Api Angkutan Batubara Dapat Penolakan dari Warga Desa Sirah Pulau Merapi Timur Lahat.-Foto: dok/lahatpos.co-

Selain itu perusahaan juga wajib memberikan pagar bekas lubang tambang ataupun lubang tersebut segera ditutup, sehingga tidak membahayakan bagi masyarakat. 

“Kita minta lubang tambang yang mendekati pemukiman masyarakat segera ditutup,” tegas Rhodi Irfanto SH, Ketua Harian DPN Pusat LIDIKKRIMSUS RI, Minggu (4/2/2024).

Rhodi Irfanto SH mengatakan siap membela masyarakat Desa Sirah Pulau apabila pembangunan stasiun kereta api siway harus memenuhi kajian kajian lingkungan hidup. 

“Jaraknya 1 kilometer dari pemukiman warga dan masyarakat tinggal disini harus dilibatkan dan berdialog dan tidak merugikan warga disekitar angkutan batubara menggunakan jalur kereta api yang menggunakan peti kemas,” ujar Rhodi.

Akibat dampak debu batubara yang diterpa angin sangat membahayakan bagi masyarakat yang berdekatan dengan stasiun kereta api khusus warga disekitar stasiun siway kereta api. 

Kami harapkan Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni dan Pj Bupati Lahat Muhammad Farid untuk dikaji dulu dampak bagi kesehatan warga Desa Sirah Pulau.

Seperti lingkungan udara sudah tidak sehat, menghirup debu batubara akan terkena penyakit ISPA, paru paru, dan lainnya.

LIDIKKRIMSUS RI terus akan memantau rencana pembangunan stasiun kereta api di Desa Sirah Pulau untuk peti kemas.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: