Ada Usulan Nih Dari Masyarakat Untuk Simpang Servo di Merapi Timur Yang Sering Bikin Macet Itu

Ada Usulan Nih Dari Masyarakat Untuk Simpang Servo di Merapi Timur Yang Sering Bikin Macet Itu

Tokoh masyarakat Merapi Timur Nurhadin saat menyampaikan usulan kepada anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan Dapil VII didesa Gedung Agung Kecamatan Merapi Timur --

LAHATPOS.CO Merapi timur - Tokoh masyarakat Merapi Timur H Nurhadin menyesalkan jalan simpang Servo desa Tanjung Jambu Kecamatan Merapi Timur ini sering memberikan dampak kemacetan kendaraan umum  disetiap malam.

Nurhadin menyesalkan harusnya simpang servo didesa Tanjung Jambi ini dibuat Flyover seperti kebanyakan persimpangan jalan ditempat lain.

"Harusnya simpang servo ini,dari informasi yang kami terima  jalan lintas servo didesa Tanjung Jambu itu harusnya sudah ada Flyover sehingga tidak mengganggu aktivitas kendaraan umum lainnya yang melintas seperti sekarang ini"

Tapi kenyataannya hingga sekarang sudah sekitar 10 tahun, flyover tak kunjung ada di desa Tanjung Jambu"Ujar Nurhadin saat menyampaikan usulan dalam reses anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan Hj Sumiati SH MM dan H Saifudin Aswari Riva'i SE di desa Gedung Agung Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat,Rabu 6 September 2023.


Bahkan Nurhadin sampai membandingkan jika saat melintas dijalan umum dengan melintas di jalan  PT KAI atau melintas di rel

Nurhadin menyebut ,kenapa jika melintas di jalan PT KAI harus lewat bawah ( pakai flyover) tapi di simpang servo ini tidak ada"

Coba jika tidak seperti itu ( tidak ada flyover) maka akan di stop oleh PT KAI.

"ngape kalo lewat jalan PT KAI harus nyuhuk,karena kalau tidak nyuhuk pasti akan di stop oleh PT KAI,nah ngape nian jalan lintas Sumatera simpang servo ni dide di stop"

Harusnya di jalan servo  itu ada flyover karena setiap hari selalu bikin macet.

"setiap hari dari jam 6 sampai jam 8 malam selalu macet dijalan itu sehingga kami berharap ini bisa diusulkan  oleh pemerintah pusat atau pihak terkait.

Dan yang kedua usulan dari kami terkait masalah dampak debu menurut Nurhadin  itu adalah  perbuatan oknum pegawainya.Bukan tanpa alasan bahkan di Tanjung Enim itu sudah ada Batubara bahkan sebelum saya lahir sudah ada Batubara,tapi di Tanjung Enim Dide Bedebu pak" tegasnya.

Tapi ini di Lahat, baru jalan sekitar 10 tahun la dide temakan lagi oleh debu".

Dan menurut kami, kalau saya perhatikan  kendaraan truk batubara  yang melintas itu kondisi tutup terpalnya itu memang tidak layak sehingga wajar jika debunya kemana-mana.

Bahkan informasi yang kami dapatkan jika sudah jam 11 jam 12  itu pegawai tukang tutup terpal itu sudah tidak nerpal lagi,namun ini hanya informasi yang kami terima.


Sehingga wajar jika debu dijalan sudah sangat mengkhawatirkan,padahal menurut aturan sebelum keluar ke jalan lintas kendaraan dibersihkan di steam sehingga kotoran debu dan tanah tidak jatuh di jalan.

"Sehingga kami usulkan kepada anggota DPRD Provinsi bapak H Aswari dan Ibu Hj Sumiati  agar aturan di dijalankan" Harapnya (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: