Tanggapan Kantor Kemenag Lahat terhadap Peristiwa Penganiayaan H Santoso oleh Oknum Kades
Guru dan siswa MAN 1 Lahat membesuk dan mendoakan kesembuhan H Santoso yang dipimpin oleh Bapak Lutfan Marlin. Tanggapan Kantor Kemenag Lahat terhadap Peristiwa Penganiayaan H Santoso oleh Oknum Kades.--
LAHAT, Lahatpos.co – Ini tanggapan Kantor Kemenag Lahat terkait peristiwa penganiayaan terhadap H Santoso oleh oknum kades. Jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lahat turut prihatin terhadap musibah yang dialami pimpinannya.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lahat H Santoso SPdI MM menjadi korban penganiayaan oknum Kades Masam Bulau Kecamatan Tanjung Sakti Pumi Kabupaten Lahat.
“Kami seluruh ASN Kemenag Lahat, sangat prihatin dengan kejadian ini. Semoga Kepala Kantor dapat sehat kembali seperti semula,” ujar Kasubbag TU Kantor Kemenag Lahat Muliansyah diminta tanggapan kejadian dialami H Santoso SPdI MM, Sabtu, 2 September 2023.
H Santoso semula menjalani perawatan di Rumah Sakit Besemah Kota Pagar Alam. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit DKT Lahat.
Begitu tiba di Rumah Sakit DKT Lahat, jajaran Kantor Kemenag Lahat langsung membesuk H Santoso pada malam hari.
“Semalam kami sudah membesuk beliau,” ujarnya.
Dilanjutkan pagi harinya rekan rekan dari jajaran Kantor Kemenag Lahat membesuk H Santoso.
Kemudian guru dan siswa MAN 1 Lahat membesuk dan mendoakan kesembuhan H Santoso yang dipimpin oleh Bapak Lutfan Marlin.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Lahat H Santoso SPdI MM yang menjadi korban penganiayaan menyayangkan perbuatan oknum kades tersebut.
Karena seorang kades adalah seorang publik figur yang harus mencerminkan sikap bijaksana sebagai seorang pemimpin, bukan malah menjadi seorang pemimpin yang sewenang-wenang dan arogan kepada orang lain bahkan mengancam mau bakar pesantren.
"Sama saya saja seperti itu apalagi kalau sama masyarakat biasakan," ujarnya.
Ketika ditanya awak media, apakah sebelumnya ada permasalahan internal ? Santoso menjawab, tidak ada permasalahan apapun sama oknum kades tersebut.
Tetapi menurut analisa Santoso dirinya menjelaskan, seminggu yang lalu oknum kades tersebut mau meminjam uang, namun dikatakan Santoso bahwa dirinya sedang kuliah di Palembang dan memang belum ada uang untuk meminjamkan.
Selain itu, dikatakan Santoso oknum kades tersebut juga sempat whatsapp istirnya, bahwa oknum kades tersebut mau meminta mentahan, karena Pesantren Al Ikhlas sendiri sedang dalam pembangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: