Palembang Kota Sering Banjir Sejak Jaman Nenek Moyang

Palembang Kota Sering Banjir Sejak Jaman Nenek Moyang

Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1324 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. --

BACA JUGA:Selamat, Ketua BADAR Lahat Dapat Tambahan Amanah Baru di Kompleknya

Dalam catatan Belanda, pada awal abad ke 19, kota ini disebut "Venesia Dari Timur" atau kota air, karena lebih dari 100 sungai dan anak sungai mengalir di dalam kota ini. 

Menurut data statistik kota Palembang, seluas 52,24 persen kawasan ini merupakan perairan. 

Dengan kondisi alam yang demikian, masyarakat banyak memanfaat angkutan sungai sebagai alat transportasi baik di dalam kota maupun untuk berhubungan dengan daerah lain.

Sungai Musi ini terkenal sebagai sarana utama transportasi kerajaan dan masyarakat. Ini tetap berlanjut pada masa pemerintahan kesultanan Palembang Darussalam. 

BACA JUGA:Harga Ayam Tembus Rp34 Ribu Buah Anggur Rp80 Ribu di PTM Square Lahat

Hingga kini pun sungai Musi masih menjadi alternatif jalur transportasi ke daerah tertentu dan untuk kepentingan tertentu. 

Beberapa industri yang ada di sepanjang aliran sungai Musi juga memanfaatkan keberadaan sungai Musi ini.

Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: seberang ilir di bagian utara dan seberang ulu di bagian selatan. 

Mata airnya bersumber di daerah Kepahiang, Bengkulu. 

BACA JUGA:Jemaah Haji Lahat Sedang OTW dari Jeddah ke Makkah

Sungai ini merupakan muara sembilan anak sungai besar, yaitu Sungai Komering, Rawas, Batanghari, Leko, Lakitan, Kelingi, Lematang, Semangus, dan Ogan. 

Sungai Musi penting bagi masyarakat Palembang karena sebagai salah satu alternatif sarana transportasi. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: