Ketua Forum Kades Kabupaten Lahat Wawancarai Sekdes Kutuh, ini yang Disampaikan

Bali, Lahatpos.co - Pemerintah Desa Kutuh Bali sangat terbuka terhadap kehadiran rombongan kepala desa Kabupaten Lahat, yang berkunjung ke desa itu. Keterbukaan itu terlihat dari Ketua Forum Kades Kabupaten Lahat Nilwan mewawancarai Sekretaris Desa Kutuh I Nyoman Camang.

Dalam wawancara itu, Kades Muara Tawi Kecamatan Jarai itu meminta I Nyoman Camang dapat menjelaskan sejarah Desa Kutuh, yang tadinya terbilang miskin, sehingga sekarang menjadi maju.

I Nyoman Camang mengawali jawabannya dengan mengucapkan terima kasih, Om Swastiastu. Kemudian mengenalkan dirinya.

Nyoman menjadi Sekdes Kutuh. Pendidikan S1 Arsitektur. Status sudah menikah, dan mempunyai 2 anak.

Dirinya menjadi Sekdes sejak tahun 2000, sampai saat ini.

Terkait pertanyaan Nilwan, maka I Nyoman Camang menjelaskan bahwa dahulunya Kutuh masih bagian dari Desa Ungasan, desa tetangga. 

Tahun 2000, Kutuh memisahkan diri dari Desa Ungasan. Kutuh melakukan pemekaran.

Tahun 2022, secara definitif menjadi Desa Kutuh.

“Jadi sekarang Desa Kutuh sudah berusia 21 tahun. Bisa diumpamakan usia Desa Kutuh masih usia remaja,” ungkapnya.

Alasan berpisah dari Desa Ungasan adalah untuk mempercepat terjadinya kesejahteraan di masyarakat Kutuh.

Setelah itu, aparatur Pemerintah Desa Kutuh terbentuk.

Seiring berjalan waktu, Pemerintah Desa Kutuh bersama masyarakat Kutuh, bersama sama membangun desa dengan cara mengoptimalkan potensi wisata, kuliner, kerajinan, maupun kesenian tradisional.

Awalnya, Desa Kutuh membentuk 9 unit Badan Usaha Milik Desa Adat (BUMDA), di antaranya: Lembaga Perkreditan Rakyat Desa (LPD), wisata Pantai Pandawa, Gunung Payung Cultural Park, Timbis Paragliding, atraksi seni budaya, penyediaan unit barang dan jasa, Pirantu Yadnya, transportasi, dan jasa kontruksi karya undagi.

Kemudian, Tahun 2017, BUMDes Manik Sedana Kutuh memiliki tiga program utama yakni, Pancali Spa, adalah masyarakat membuka layanan pijat kepada para wisatawan di Pantai Pandawa. Kedua pengangkutan sampah, dan yang ketiga program barang serta jasa.

Sumber: