puasa mui lahat

Kasus Stunting Pagar Alam Paling Rendah di Sumsel

Kasus Stunting Pagar Alam Paling Rendah di Sumsel

Data Prevalensi Balita Sunted Kabupaten/Kota di Provinsi Sumsel Tahun 2022, menunjukkan angka stunting di Kota Pagar Alam terendah di Sumsel-Wahyu/LAHATPOS.CO-

LAHATPOS.CO, Pagar Alam- Berdasarkan hasil rilis Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Prevalensi Balita Sunted (Tinggi Badan Menurut Umur) Kabupaten/Kota di Provinsi Sumsel Tahun 2022, Kota Pagar Alam kembali menjadi yang terendah untuk tingkat kasus stunting.

Dari 17 Kabupaten/Kota se-Sumsel, angka stunting di Kota Pagar Alam berada di urutan atas, untuk tingkat kasus stunting terendah di angka 11,6 persen. Sedangkan di tingkat terendah kedua ialah Kota Lubuk Linggau, dengan capaian angka stunting 11,7 persen.

Untuk angka stunting tertinggi di Sumsel, berada di wilayah Kabupaten Musi Rawas, dengan angka capaian tingkat stuntingnya 25,4 persen, disusul Kabupaten Ogan Ilir sebesar 24,9 persen.

Kepala DP2KBP3A Kota Pagar Alam, Paber Napitupulu mengatakan, hasil SSGI untuk Prevalensi Stunting tahun 2022 sudah keluar. Kota Pagar Alam prevalensinya turun dari 15,5 persen menjadi 11,6 persen.

“Ini telah melampaui target Nasional, yakni 14 persen di tahun 2024 mendatang. Mudah-mudahan atas kerjasama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), PKK, masyarakat, seluruh kader dan dukungan Walikota Pagar Alam semoga kedepan angka ini bisa terus kita turunkan semaksimal mungkin,”ujarnya, Jumat 27 Januari 2023.

Wali Kota Pagar Alam Alpian Maskoni, merasa sangat bersyukur, karena kerja keras yang dilakukan seluruh pihak, bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan bersama.

“Alhamdulillah, angka stunting di Pagar Alam, kembali mengalami penurunan dan menjadi yang terendah di Sumsel,” kada dia.

Capain yang diraih Pemkot Pagar Alam ini, tambah Alpian, tentu tak terlepas dari kerja keras semua pihak. Kendati mengalami penurunan, upaya-upaya untuk menekan angka stunting di Kota Pagar Alam ini, akan terus digalakkan dengan melibatkan seluruh perangkat terkait.

“Ini semua, tentu berkat kerja semua pihak. Dan kita pun harus terus menekan angka stunting ini, serta sebisa mungkin untuk terus menurunkan angka stunting. Kalau bisa penurunan angka stunting itu, bisa di angka satu digit,” ungkapny. (why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: