Penasaran, Mengapa Tahun Baru Imlek Identik dengan Turun Hujan?? Ini Kata BMKG

BACA JUGA:Viral, Perselingkuhan Istri Terungkap Sang Suami, Sudah Lakukan ini Sebanyak Dua Kali

Memang tidak selalu terjadi hujan saat atau menjelang Imlek, namun potensi terjadinya hujan sangat besar, terlebih pada Januari dan Februari ini menurut BMKG. dinamika dan perubahan ini merupakan bagian atmosfer yang menjadi pemicu terjadinya hujan di bulan Januari dan Februari ini. 

Dengan fenomena Monsun Asia, dampak tidak langsung kemudian terjadi dan memicu terjadinya pertumbuhan awan dan hujan di periode tersebut. 

Seperti sedikit yang sudah dijelaskan di atas, kebanyakan masyarakat Tionghoa mempercayai hujan yang turun merupakan simbol keberuntungan, rezeki, dan berkah yang berlimpah ruah. 

Turunnya hujan saat perayaan Imlek ini. Juga dipercaya sebagai tanda turunnya Dewi Kwan Im yang tengah menyirami bunga Mei Hwa, yang berarti turun berkah dari langit.

BACA JUGA:Viral, Perselingkuhan Istri Terungkap Sang Suami, Sudah Lakukan ini Sebanyak Dua Kali

Adapun yang dimaksud dengan Mei Hwa sendiri, dalam kepercayaan orang Tionghoa, merupakan bunga yang ditanam oleh Dewi Kwam Im menjelang hari raya Imlek. 

Jika melihat dari budaya asli masyarakat Cina sendiri, awalnya mayoritas penduduknya adalah petani. 

Maka tak heran tentu jika hujan yang datang selalu dianggap berkah, karena membantu menyiram tanaman yang ditanam oleh mereka.

Kabupaten Lahat sendiri terpantau sudah hampir 3 hari ini diguyur hujan yang tidak terlalu deras namun awet.

BACA JUGA:Viral, Perselingkuhan Istri Terungkap Sang Suami, Sudah Lakukan ini Sebanyak Dua Kali

Sehingga banyak yang beranggapan bahwa ini merupakan bagian dari Imlek. 

Karena seperti yang kita ketahui Imlek 2023 ini jatuh pada tanggal 22 Januari 2023 mendatang, atau pada hari minggu nanti. *

 

Sumber: lahatposco