International Workshop On Wooden Architecture ke-2 Diadakan di Lahat

International Workshop On Wooden Architecture ke-2 Diadakan di Lahat

Ghumah baghi milik Pokbi Lord Exnan di Desa Pajar Bulan--

LAHATPOS.CO, Lahat - Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang dan Sekolah Tukang Nusantara (SETON) Fakultas Teknik Sipil Perencanaan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta melakukan kunjungan ke Kabupaten Lahat pada Sabtu,15 Oktober 2022. 


Tim di halaman ghumah baghi milik Pokbi Lord Exnan di Desa Pajar Bulan--

Kunjungan ini langsung dipimpin oleh Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T., IPM., IAI. dosen UII Yogyakarta dan sekaligus ketua penyelenggara International  Workshop on Wooden Architecture (IWWA) 2019, didampingi oleh Ir. H. Ari Siswanto, MCRP., PhD dan Iwan Muraman Ibnu, S.T., M.T., yang merupakan dosen UNSRI serta Mario Andramartik dari Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan (TBUPP) Bidang Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Lahat.


Tim di halaman ghumah baghi milik Sainusi Desa Geramat--

Kunjungan ini dalam rangka site visit rencana kegiatan  International  Workshop on Wooden Architecture (IWWA) 2023 di Lahat yang merupakan kegiatan kedua dimana International  Workshop on Wooden Architecture pertama telah dilaksanakan pada tahun 2019 di Sumba, Nusa Tenggara Timur.


Ghumah baghi di Desa Bangke--

Site visit yang merupakan kunjungan pertama ini, tim yang juga didampingi 2 mahasiswa arsitektur UNSRI Arief dan Miftah mengunjungi Desa Geramat di Kecamatan Mulak Ulu. Tim langsung diterima Kepala Desa Geramat Agus Tian dan mengunjungi beberapa bangunan ghumah baghi yang merupakan rumah adat Kabupaten Lahat.

Kunjungan pertama ke ghumah baghi milik Remuding yang berada di samping rumah Agus Tian dan merupakan rumah dari kakek H.Haryanto Wakil Bupati Lahat. Ghumah baghi ini merupakan ghumah baghi jenis tatahan dimana terdapat pahatan khas suku Besemah.

Ghumah baghi dengan kontruksi rumah panggung sesuai dengan kondisi alam pada saat itu dimana masih terdapat banyak hewan liar dan buas sehingga rumah dibuat panggung. Juga nenek moyang Suku Besemah Kabupaten Lahat telah membuat kontruksi ghumah baghi tahan gempa sesuai dengan letak geographi yang terletak di gugusan Bukit Barisan dan Gunung Dempo.

Selanjutnya tim site visit IWWA 2023 juga mengunjungi ghumah baghi milik Sainusi dan ghumah baghi lainnya yang ada di Desa Geramat. Hingga kini masih tersisa sekitar 10 ghumah baghi yang ada di Desa Geramat tetapi keberadaan 10 ghumah baghi tersebut terancam punah karena usia, kurang perawatan, renovasi yang merubah bentuk asli, dan dijual ke daerah lain.

Di akhir kunjungan Agus Tian tak lupa menjamu tim dengan suguhan air minum kopi khas Desa Geramat dan buah durian jenis kebau yang besar, warna daging buah kuning dan tebal serta rasanya yang manis legit.

Kunjungan berikutnya tim menuju ke Desa Pajar Bulan Kecamatan Mulak Ulu akan tetapi tim singgah sebentar dengan mengunjungi Situs Megalitik Batu Kerbau. Sebagaimana diketahui di Desa Geramat terdapat 2 situs megalitik yaitu Situs Megalitik Batu Kerbau dan Batu Tiang, air terjun Deghas dan Deghian Badas, Tebat Latih, persawahan, perkebunan kopi juga tumbuh bunga Amorphopalus Titanum atau bunga bangkai yang merupakan bunga terbesar di dunia serta ghumah baghi.

Dengan potensi alam dan budaya yang ada maka Desa Geramat sangat layak untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata apalagi desa ini merupakan desa tertua di Kecamatan Mulak Ulu.

Desa Geramat direncanakan menjadi salah satu lokasi untuk kegiatan International  Workshop on Wooden Architecture (IWWA) 2023 dimana akan dikunjungi dan menjadi tempat tinggal bagi mahasiswa dari beberapa universitas di Indonesia dan praktisi dari negara Eropa seperti Austria dan Hungaria juga Jepang dan China selain akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat desa juga akan membantu promosi Desa Geramat dan Kabupaten Lahat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: