Belajar Dari Sejarah, Artefak di Desa Simpur Kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan
Belajar dari Sejarah, Artefak di Desa Simpur Kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan. -foto: lahatpos.co-
Lahatpos.co - Artefak di Desa Simpur Kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan merupakan bagian penting dari warisan budaya yang mencerminkan sejarah dan peradaban
Artefak di Desa Simpur Kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan merupakan bagian penting dari warisan budaya yang mencerminkan sejarah dan peradaban masyarakat setempat.
Salah satu yang menarik di Sumatera Selatan. Situs ini menyimpan jejak kehidupan manusia purba yang diperkirakan sudah ada sekitar 4.000 tahun yang merupakan jejak peradaban manusia.
Penelitian arkeologi di kawasan ini telah menemukan berbagai artefak, yang menunjukkan adanya aktivitas manusia purba.
Artefak-artefak ini tidak hanya menjadi saksi bisu sejarah, tetapi juga menjadi simbol identitas budaya masyarakat setempat, peradaban manusia di pulau Sumatera. Namun, keberadaan artefak ini menghadapi tantangan, seperti kurangnya promosi, ancaman dari aktivitas penambangan dan perambahan hutan.
Oleh karena itu, upaya pelestarian sangat penting untuk menjaga warisan budaya ini agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang, demikian yang disampaikan Tedi Mulyadi, SPd selaku Kepala Sekolah SMA Al Falah Jakarta Timur setelah bertandang melihat situs-situs megalitik Tinggihari I, Tinggihari III dan Batu Tigas di Kecamatan Gumay Ulu.
Selanjutnya Seva Liana yang merupakan wali kelas XI SMA Al Falah Munjul Ciracas Jakarta Timur dan pernah belajar metode project based learning di sekolah G.C.C.S Rocheater New York pada tahun 2005 yang memdampingi siswa melakukan perjalanan ilmiah ke Provinsi Sumatera Selatan selama satu pekan menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk mempelajari sejarah, sumber daya alam, budaya, ekonomi yang ada di Provinsi Sumatra Selatan terutama di Prabumulih, Lahat, Pagar Alam dan Palembang.
“Seluruh siswa terlibat aktif dan mendapatkan banyak pengetahuan baru saat belajar bersama di Situs Megalitik dan Pusat Latihan Gajah (PLG) Bukit Serelo Lahat, Pabrik Teh di Pagar Alam, Pertamina EP di Prabumulih, Museum Balaputradewa, Benteng Kuto Besak (BKB), Sangar Rumah Budaya Palembang Nian, Masjid Agung, Kampung Arab, Museum Sultan Mahmud Badarudin II, Songket Fikri, belajar buat pempek dan wisata ketek Pulau Kemaro di Palembang” tutur Seva menegaskan.
Dituturkan juga oleh Khalila Putri Az Zahra, selaku ketua Ekspedisi "Cerito Kito". Ekspedisi ini merupakan salah satu program sekolah Al Falah untuk SMP dan SMA yang mempraktikan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki sehingga bisa lebih paham.
Tujuanya untuk mengaplikasikan pembelajaran selama satu tahun di sekolah. Ekspedisi Cerito Kito yang berarti kisah kita dalam mempelajari Sumber Daya Alam, Sejarah, dan Budaya yang terletak di Sumatera Selatan.
Diharapkan Ekspedisi Cerito Kito bisa mengajarkan bahwa kebersamaan adalah kekuatan yang mampu mengatasi segala tantangan serta rintangan. Sesuai dengan materi 7 essensial life skills yang kami pelajari di sekolah, seperti Critical Thinking, Problem Solving, Making Connection, Communication, Taking on Challenges, Focus and Self Control dapat kami praktikan selama ekspedisi.
“Tahun ini kami (SMA) berkesempatan melakukan ekspedisi ke Sumatera Selatan untuk belajar SDA, Sejarah dan Budaya. Dua hari pertama kami belajar di area Pagar Alam dan Lahat. Sangat berkesan bagi saya ketika mempelajari mengenai situs Megalitik Batu Tigas, Tinggihari I dan Tinggihari III.
Tempat tersebut sudah merangkum materi sejarah dan budaya di Lahat. Seperti peninggalan berupa arca yang merupakan tempat kepercayaannya arwah leluhur.
Sayangnya peninggalan tersebut banyak yang sudah tidak terbentuk utuh karena ulah manusia. Walaupun tidak berbentuk dengan sempurna, berkat penyampaian informasi yang diberikan oleh pak Mario saya jadi paham. Saya berharap semoga semakin banyak orang yang mau belajar peninggalan sejarah agar kita bisa senantiasa bersyukur berkat apa yang telah Allah berikan kepada kita”. Ujar Khalila menyampaikan ajakan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
