Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra Meninggal Dunia pada Usia 67 Tahun
Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra meninggal dunia pada usia 67 tahun (4 Maret 1955 – 18 September 2022).-Foto : dok/lahatpos.co-
JAKARTA, LAHATPOS.CO - Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra meninggal dunia pada usia 67 tahun (4 Maret 1955 – 18 September 2022).
Ketua Dewan Pers tutup usia di Hospital Serdang Selangor Malaysia, Minggu 18 September 2022.
Ketua Dewan Pers yang biasa disapa Prof AA itu dikabarkan pada Jumat, 16 September 2022 terserang Covid-19.
Bahkan, almarhum yang sangat berkomitmen untuk Pers Indonesia telah mendapat pertolongan sejak berada di atas pesawat menuju Selangor dengan menggunakan alat bantuan pernapasan.
Keluarga besar Pemerhati Jurnalis Siber (PJS) turut berduka cita atas perginya tokoh pers nasional yang mendidikasikan dirinya untuk pers Indonesia.
“Kami merasa kehilangan atas berpulangnya putra terbaik Indonesia yang diakhir hidupnya mendedikasikan dirinya untuk dunia pers di tanah air. Kita berdoa semoga almarhum diberikan tempat yang layak disisi Allah SWT,” ujar Mahmud Marhaba dalam pesan singkat yang disampaikan ke Disway.id.
Sementara itu, Tokoh Muhammadiyah M. Din Syamsuddin menuturkan kepergian cendekiawan muslim Azyumardi Azra merupakan kehilangan bagi bangsa dan dunia Islam.
“Kita semua merasa kehilangan atas kepergian ke rahmatullah almarhum Prof. Dr. Azyumardi Azra. Kepergian almarhum merupakan kehilangan bagi Bangsa Indonesia dan dunia Islam,” ujar Din Syamsuddin dalam pernyataan tertulis yang diterima.
Din menyebut mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu merupakan cendekiawan Muslim yang telah menebar hikmah kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan bermanfaat bagi pembangunan peradaban, terutama di dunia Islam.
“Saya dan Azyumardi, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pers, bertemu sebagai teman seangkatan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat masih bernama IAIN,” kata Din.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu juga menceritakan bahwa bersama Azyumardi sempat duduk bersama di Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia.
“Selama itu saya mengenal almarhum sebagai sosok cendekiawan Muslim yang berpegang teguh pada prinsip kebenaran, kejujuran dan keadilan, dan memiliki gairah tinggi untuk izzul Islam wal Muslimin,” katanya.
Sebelum berpulang, Din dan Azyumardi juga sedang merancang peresmian World Fulcrum of Wasatiyyah Islam atau Poros Dunia Wasatiyyat Islam pada November 2022, sebagai upaya untuk mengarusutamakan prinsip jalan tengah dari Indonesia ke dunia Islam.
Menurut Din, Azyumardi bersedia menjadi Wakil Ketua Dewan Eksekutif Poros Dunia tersebut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: