Peradaban Di Ujung Barat Lahat

Peradaban Di Ujung Barat Lahat

Gambar. TBUPP Bidang Kebudayaan, Pariwisata dan Ekraf bersama tim di Situs Talang Kemang Ilir Desa Talang Tinggi-Foto : dok Mario for lahatpos.co-

Berjalan sekitar 10 meter  masih di kebun terong dan tomat terdapat 1 lagi tetralit dengan ukuran lebih besar dari tetralith pertama yang kami lihat. 

Jarak antar ke-4 batu tetralith ini sekitar 2 meter dengan tinggi batu rata-rata sekitar 90 cm. Dari Tetralith kami berjalan ke arah barat dan kami diperlihatkan sebuah lesung dengan ukuran seperti lesung pertama yang kami lihat. 

Harhendi masih terus mengajak kami berjalan untuk melihat tinggalan lainnya dan ternyata memang masih ada tinggalan lain berupa lesung batu dan lumpang batu.

Dari temuan yang ada di Talang Kemang Ilir Desa Talang Tinggi Kecamatan Muara Payang ini kami dapat katakan bahwa situs ini merupakan satu pemukiman dengan dominasi tinggalan berupa lesung batu.

Timbul sebuah pertanyaan, apakah ada temuan jenis lainnya seperti arca, menhir, bilik batu, dolmen dan lainnya, hal ini perlu penelitian lebih mendetail. 

Akan tetapi dengan temuan yang ada maka menambah jumlah situs yang ada di Kecamatan Muara Payang menjadi 3 situs megalitik. 

Situs pertama ditemukan di Desa Muara Payang pada survey pertama tahun 1999. 

Dari hasil pengamatan dan dilakukan test pit di 2 kotak ditemukan tempayan kubur dan benteng tanah. 

Lalu dilakukan penelitian tahap II pada tahun 2000 dengan temuan terdapat 2 lokasi hunian yang dikelilingi oleh benteng tanah, tempayan kubur, tetralith dan umpak bangunan. 

Pada tahun 2001 dilakukan penelitian tahap III dan selanjutnya penelitian tahap IV yang dilakukan pada tahun 2002 oleh Balai Arkeologi Palembang yang dipimpin oleh Kristantina Indriastuti, SS dengan anggota tim Drs. Siswanto, Drs. Budi Wiyana dan Supeno. 

Di penelitian tahap IV ini ditemukan beberapa tempayan kubur, menhir, dolmen, dan batu datar. Situs kedua adalah Batu Langgar dan situs ketiga Situs Talang Kemang Ilir.

Dengan temuan Situs Talang Kemang Ilir maka jumlah situs yang ada di Kabupaten Lahat menjadi 67 situs megalitik dan semakin mengukuhkan Kabupaten Lahat sebagai Pemilik Situs Megalitik Terbanyak se Indonesia dan semakin populer Kabupaten Lahat sebagai Negeri 1000 Megalitik.

Semoga dalam waktu dekat beberapa situs megalitik dapat ditetapkan menjadi Cagar Budaya Kabupaten Lahat dan selanjutnya dapat dilakukan pemeringkatan menjadi Cagar Budaya Provinsi, Nasional hingga menjadi Warisan Dunia Unesco. 

Tentu hal ini bukan pekerjaan mudah tetapi bila digarap dengan serius dengan melibatkan semua komponen yang ada tentu akan dapat tercapai apalagi hingga saat ini Warisan Dunia Unesco yang berasal dari Indonesia baru 5 yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan, Manusia Purba Sangiran, Subak Bali dan Sawahlunto Ombilin. 

Bila Situs Megalitik Kabupaten Lahat dapat ditetapkan menjadi Warisan Dunia Unesco bukan saja akan memboomingkan nama Kabupaten Lahat di kancah internasional, akan tetapi juga banyak memberikan manfaat kepada masyarakat Kabupaten Lahat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: