Tiba tiba Minta Tanda Tangan dan Beri Uang Rp 500 Ribu, Pembangunan Tower Telkomsel Ditolak Warga

Tiba tiba Minta Tanda Tangan dan Beri Uang Rp 500 Ribu, Pembangunan Tower Telkomsel Ditolak Warga

LAHATPOS.CO, Lahat – Tiba tiba minta tanda tangan dan memberi uang Rp 500 ribu per Kepala Keluarga. Warga Jalan Damai 3, RT 07a RW 03 Kelurahan Bandar Agung Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat, dibuat kaget. Pihak Telkomsel mendatangai warga satu persatu, minta tanda tangan warga, untuk pembangunan Tower Telkomsel.

Tentu saja, warga kaget dengan cara seperti itu. Akhirnya warga memutuskan menolak pembangunan Tower Telkomsel di sekitar RT 07a RW 03 Kelurahan Bandar Agung Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat.

Lili Jon, salah satu warga setempat mengatakan, saat ini, lobang tower sedang digali. Warga sempat bertanya tanya, untuk dibuat apa. Karena belum ada sosialisasi dari pihak Telkomsel.

Selain itu, saat petugas Telkomsel datang ke rumah warga, mereka menjanjikan dengan warga bahwa tower akan dibangun dengan ketinggian 25 meter, namun kini berubah menjadi 42 meter.

BACA JUGA:Sesudah Magrib, Warga RT 07a RW 03 Bandar Agung Berkumpul, Menolak Keras Pemasangan Tower Telkomsel

“Pihak Telkomsel ini mengakali, datang ke rumah warga, tidak ada sosialisasi,” ujarnya kepada media ini, Selasa (12/07/2022).

Belum lokasi tower, dibangun sangat dekat dengan pemukiman warga.  

Lili mengatakan, kalau dengan Masjid Darussalam, lokasi tower tidak ada jarang, bersentuhan langsung. Jarak dengan rumah Lili Jon sekitar 20 meter, rumah Santi 20 meter, dan sebagian besar jaraknya berdekatan.

Karena khawatir terhadap dampak dari tower itu, sehingga warga berkumpul, melakukan musyawarah bersama. Hasil musyawarah menegaskan, menolak dengan keras pembangunan tower Telkomsel itu.

BACA JUGA:100 Orang Jemaah Haji Lahat Diangkut ke Hotel Makkah

Ada lima alasan warga menolak. Diantaranya, warga takut jika tiang itu roboh menimpa rumah. Warga khawatir terjadi konslit (kebakaran), radiasi yang akan berdampak pada lingkungan terutama anak anak (balita).

“Keberadaan tower itu dikhawatirkan dapat merusakan elektronik rumah tangga, dan bisa menyebabkan gangguan kesehatan (kanker),” ujarnya kepada media ini, Selasa (12/07/2022).

Surat penolakan keras pemasangan tower Telkomsel itu ditanda tangani bersama oleh warga. Diantaranya, Santi Andi, Lili Jon, Marni Agus, Nia Asril, Yeni Rusganda/Yunib, Lita Yanto, Cici Widodo/Trisiana, Susan Herwansyah, Mis Dirman, Ani Nasution, Era Fadli, Weni Jimi, Haris, Yanuar Rahmat, dan Jefri Ferdiansyah.

Surat ini ditujukan kepada Bupati Lahat melalui Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Lahat. Kemudian ditembuskan kepada Ketua DPRD Kabupaten Lahat, Kapolres Lahat, dan Dandim 0405 Lahat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: