Mendung Tebal

Mendung Tebal

pak Jokowi memanng paling jago ambil dan lirik momentum untuk bs di beritakan. Itu sdh terlihat sejak pertama beliu maju pilpres 2014. Ada hasil at tidak dari momentum yg di ambil itu urusaan belakanngan. Saat ini beliu adl presiden asia pertama yg bs masuk negara perang dan bicara langsung dg presidennya

Muin TV

Rusia nyerang Ukraina, Rusia dikeluarkan dari Piala Dunia Qatar 2022. Israel nyerang Palestina, dia bisa ikut Piala Dunia U-20 di Indonesia. Padahal, indonesia tak ada hubungan diplomatik. Kok bisa? Kata orang PSSI, jangan hubungkan olah raga dengan politik. Tau ah gelap.

alasroban

Itu semacam ungkapan emosional pak DI, Ketika sering ada yang mengoreksi nampaknya. Jadi di tulis anda sudah tahu, anda sudah melihat dll.

Dodik Wiratmojo

Semoga pak jokowi juga bisa mendamaikan papua, mendamaikan indonesia, hapus istilah kadrun vs cebong buzzer yang kelihatan sekali membenci muslim dan anda serta aparat hanya mendiamkan saja,jangan sampai indonesia seperti india, penjual golok bakal laris manis, jangan sampai terjadi, karena semua pasti ada puncaknya...pak harto juga pernah berkunjung ke medan konflik dikawal letjen syafrie syamsudin, pernah juga bersitegang dengan mossad, sama serunya

Edy Yanto

Rusia tidak takut dgn NATO G7 atau AS CS... karena anda juga sudah tempe..klau Rusia juga punya sekutu yg nama nya anda juga sudah tahu...G 1...yaitu pak seng..

Johannes Kitono

Ketika sebagai kader partai Presiden Jokowi duduk dihadapan Ketumnya yang diselengi selfie banyak komentar nyinyir. Now Presiden Jokowi duduk semeja baik dengan Zelenskyy maupun Putin. Benar benar setara layaknya tiga orang Presiden yang sedang berkuasa. Nah, kalau dianalisa dari gesture ketiga foto tsb. Anda pasti tahu siapa yang lebih dari ketiga Presiden itu.

Juve Zhang

Betul sekali dengan menggandeng Ukraina masuk NATO , moncong kelas Tomahawk saja sudah cukup mencapai Moskow. Ini artinya Rusia dalam jangkauan jarak tembak yg sangat dekat, sama artinya NATO menodong pistol di jidat Putin. Gak bisa apa apa kalau Ukraina gabung NATO. Sebuah perang" terpaksa" seperti yg dibilang Putin. Bagi Putin perang ini adalah Mati hidupnya Rusia. Diserang Napoleon, dan Hitler, membuat Rusia selalu waspada akan akal bulus orang asing. Sebuah bangsa Yg kuat secara militer akan mampu menghalau penerobos.

Liam Then

Penulis 150 buku, Prof Noam Chomsky menyebutkan perang di Ukraina adalah hasil provokasi Amerika. Akibat kebijakan ekspansif "ketua NATO" Amerika yang agresif menambah jumlah anggota. Amerika di sebut menerabas garis merah yang di buat Rusia atas Ukraina dan Georgia karena sangat ngotot mendorong proses keanggotaan Ukraina di aliansi NATO. Uniknya ,dikabarkan beberapa anggota NATO di Eropa - salah satu nya Jerman ,mem-veto masuknya Ukraina sebagai anggota. Disebutkan juga saat ini sensor ketat berita dan media tentang Rusia sedang terjadi di Amerika. Pemikiran rasional terkait perang Ukraina di tutupi dan di kondisikan tidak sampai ke Publik Amerika. Publik hanya di sapih berita berita sepihak yang mendukung kelanjutan perang di Ukraina. Di tambahkan oleh Sang Professor, hasil perang di Ukraina sudah jelas. Kehancuran Ukraina. Karena menurut nya upaya pelemahan Rusia lewat perang di Ukraina tak akan berhasil. Makin seru , Iran dan Argentina daftar untuk menjadi anggota BRICS , wadah kerjasama ekonomi Brasil,Rusia,India,China,Afrika Selatan. Bikin pengamat ekonomi pro dollar amerika ketar ketir. Baguslah Pak Jokowi ada usaha mendamaikan. Siapa tau Mr.Putin bisa ketempelan aura direstui alam yang di bawa Pak Jokowi. Sehingga merasa rindu damai. Dunia tenang.Ancaman krisis pangan jadi hilang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: