Pemda Lahat

Mendung Tebal

Mendung Tebal

hadi sutrisno

Bismillah....mugo mugo Pak Jokowi Budhal Slamet , Moleh Slamet... Sluman Slumun Slamet 

herry isnurdono

Akhirnya Abah DI menulis Jokowi bertemu dengan Putin, dan Presiden Ukraina. Eropa dan USA harus berterimakasih kepada Jokowi. Putin hanya mendengar Jokowi. Jika perang bisa didamaikan, dunia pun akan berterima kasih. Krisis pangan dan energi, kemungkinan akan teratasi. Semua negara terdampak adanya perang Rusia dan Ukraina. Indonesia bangga punya Jokowi. Presiden USA Bidden ternyata tidak bisa menghentikan perang tersebut.

Mbah Mars

Mbah Koplak: "Assalamu'alaikum Dzhabrik, prosnis`! Uzhe polden" Jabrik:"Wa'alaikumussalam. Ne spal s pyati chasov dedushka" Mbah Koplak: "Vy uzhe chitali Disway ? Jabrik:"Uzhe dedushka. Mister Dzhokovi voskhititelen" Mbah Koplak: Indoneziyskiy narod dolzhen gordit`sya" Jabrik:"Da dedushka. Mister Dzhokovi tozhe vstretritsya s Putinym" Mbah Koplak:"Udachi, Brik" Jabrik:"Amien. S nadezhdoy, dedushka"

Nurkholis Marwanto

Sulit mendamaikan ke dua blok. Kalau kepentingannya sama-sama tidak terpenuhi. Rusia ingin keamanan dari ekspansi NATO, membela RAS dan bisnisnya. Ukraina tidak mau kehilangan wilayahnya, ingin mendekat barat. Indonesia juga harus melihat kepentingan strategisnya sendiri. Harus realistis. Membuat kesepakatan bisnis sebanyak-banyaknya dengan Rusia perlu dicoba. Di tengah sanksi dari barat. Pasti Rusia mau, untuk mengurangi paparan sanksi dari barat Toh negara-negara BRICS sudah melakukan. Saat G 7 kolaps ekonominya, BRICS sebagai Lokomotiv baru. Unipolar sudah pasti akan runtuh. Dolar digerogoti Yuan. Rusia ada BRICS. Juga ancang-ancang membentuk G7nya sendiri: Rusia, Brazil, Meksiko, Tukiye, India, Indonesia dan Iran. Indonesia mau disisi mana. Kebijakan politik luar negeri boleh netral namun untuk urusan ekonomi yang penting rakyat sejahtera. Pak Jokowi sudah membuat sejarahnya sendiri. Selamat.

Agus Suryono

BUKAN KONGSO ADU JAGO.. Sebagai penonton awam di belakang kelir.. 1. Mengingat nama besar Uni Sovyet jaman perang dingin, tadinya sy membayamgkan Ukraina akan habis "dilumat" Rusia dalsm 2 hari. Atau 2 minggu. Atau 2 bulan. 2. Meskipun Rusia konsentrasi menggempur bagian timur Ukraina, saya membayangkan, istana Presiden Ukraina juga terkepung pasukan Rusia. Maka saya kaget saat Pak Jokowi memutuskan ke Ukraina. Ternyata presiden Ukraina masih bisa menemui pak Jokowi di istananya. 3. Saya juga membayangkan Rusia kayak Amerika cs saat menggempur Iraq, dan mengejar Sadam Husin. Ternyata tidak. 4. Saya juga kaget, ternyata Rusia tidak merusak rel kereta. Sehingga pak Jokowi bisa naik kereta sampai sekian jam di dalam wilayah Ukraina.. 5. Saya kepikiran tentang akhir perang nanti. Setelah sekian lama perang, mungkin Rusia sudah habis-habisan. Saat itulah Amerika dan NATO, gantian masuk Rusia. Mengejar Putin dan para Jendralnya. Ah.. Saya tidak bisa membayangkan akhirnya kayak apa. Mungkin akan banyak yang ditangkap dan diadili sebagai penjahat perang di Den Haag..? #Ternyata perang itu beda-beda. Gaya Amerika. Gaya Rusia...

bagus aryo sutikno

Andaikan... Ini mengandai-ngandai saja, ala2 orang panda. Andaikan p Lutfi ikut p Jokowi halan2 ke Ukraine, lalu ndak ikut lagi dan bermukim di Kiev u berjihad. Mungkin ending artikel hari ini nggak semenonjok terhadap p Lutfi. Be strong pak Lutfi

Alon Masz Eh

Tebakan saya nulis penembakan di New York, Ibu dengan kereta bayi. Cuman banyak yg protes dar der dor lagi. Harapan saya sih, nulis mie hongkong. Sapa tau lagi cari JUMBO dan dapatnya mie hongkong, bubur sama cakwe. Lanjut nyemil pao sm teh. 

Wahyudi Kando

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: