Begal Kurir J&T Dibekuk
- Bravo ! Kerja keras Satreskrim Polres Lahat memburu pelaku pembegalan kurir J&T, Riko Marcelino (24), membuahkan hasil. Hasril Anwar (30), satu dari dua begal sadis yang terjadi Kamis (16/9/2021), di Tebing Pakur, ruas jalan antara Desa Desa Pagar Jati dengan Desa Pulau Beringin, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat itu. Berhasil d!bekuk di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Selatan. \"Alhamdulillah, sudah tertangkap,\" ungkap Kapolres Lahat, AKBP Eko Sumaryanto SIK via seluler, Selasa (18/1). Aksi perampokan sadis ini berawal saat korban Riko, warga Desa Ulak Bandung, Kecamatan Kikim Barat, Kabupaten Lahat, yang berprofesi sebagai kurir pengantar paket pengiriman barang hendak mengantar barang ke Desa Pulau Beringin, dengan menggunakan sepeda motor. Saat berada di ruas jalan sepi antara Desa Pagar Jati menuju Desa Pulau Beringin tepatnya di Tebing Pakur, tiba-tiba korban d!cegat dua orang tidak kenal yang memakai penutup wajah atau sibo. Dua orang itu salah satunya menenteng senjata api rakitan laras panjang, yang sebut dengan locok dan keris. Sedangkan tersangka Hasril, yang merupakan warga Desa Batu Niding, Kecamatan Pseksu, Kabupaten Lahat, menenteng senjata tajam jenis golok dan memegang sepotong kayu bulat, dengan panjang sekitar satu meter. Melihat ada yang tidak beres, Rico langsung balik arah dan tancap gas. Salah satu pelaku sempat berteriak meminta Rico berhenti. Namun, Rico tak mempedulikannya, terus menarik gas. Baca Juga : Melihat korbannya tidak peduli, tersangka Hasril melempar sepotong kayu kearah Rico, meski tidak mengenai Riko. Sedangkan rekan Hasril mengarahkan moncong senjata apinya ke arah Rico, hingga terdengar dua kali letusan. Rico langsung terhempas bersama sepeda motornya, setelah muntahan senjata api itu mengenai punggungnya. Korban pun tersungkur ke pinggir jalan dengan posisi tertimpa sepeda motor. Hasril bersama rekan sadisnya pun berlari menuju buruannya yang sudah tersungkur tak berdaya, sambil berucap \"bunuh, bunuh\" sambil mencabut keris. Mendengar ancaman pelaku, korban sempat menjawab \"jangan bunuh aku, ambilah semua barang aku, tapi jangan bunuh aku, aku asli orang sini, ayah aku orang Nanjungan namanya Saipul\". Mendengar ucapan korban, tersangka Hasril, mengambil tas kecil milik korban yang berisi smartphone merek Vivo, dan tunai sekitar Rp 3 juta. Berhasil menguasai barang dan uang, kedua begundal itu langsung melarikan diri, meninggalkan korban yang sudah bersimpah darah pinggir jalan. Lantaran mengalami dua luka tembak di bagian punggung. Korban temukan warga dan langsung diberikan pertolongan. Usai melakukan aksi sadis itu, kedua bandit itu melarikan diri ke lokasi yang berbeda. Tersangka Hasril sempat melarikan diri ke wilayah Provinsi Lampung, Bangka. Kemudian berakhir di Jakarta Selatan menumpang di kediaman kerabatnya. Mendapat laporan aksi perampokan itu, anggota Polres Lahat langsung melakukan perburuan terhadap kedua pelaku. Setelah melacak jejak keduanya selama beberapa bulan. Keberadaan Hasril berhasil terendus. Hasril telah bekerja di salah satu proyek pembangunan tower wilayah Jakarta Selatan. Rabu (5/1), Hasril berhasil bekuk di mess tempatnya bekerja oleh anggota Satreskrim Polres Lahat dipimpin langsung Kanit Pidsus Ipda Chandra Kirana SH, dibantu Resmob Polres Motro Jakarta Selatan. Rupanya ia dalang pelaku curas tersebut, yang beraksi melempar kayu kepada korban, dan mengambil tas milik korban saat itu. Sedangkan rekan Hasril yang menembak korban berinsial AM masih dalam pengejaran. (zki/dyn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: