Menteri Sosial Coret 600 Ribu Penerima Manfaat, Temukan Dugaan Penyalahgunaan Data
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (tengah).-foto lahatpos.co-
Menteri Sosial Coret 600 Ribu Penerima Manfaat, Temukan Dugaan Penyalahgunaan Data
JAKARTA, LAHATPOS.CO - Kementerian Sosial (Kemensos) mengambil langkah tegas dalam upaya membenahi penyaluran bantuan sosial (bansos) terhadap masyarakat yang kurang mampu.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa lebih dari 600 ribu penerima manfaat tidak akan menerima bansos pada triwulan kedua dan ketiga tahun ini, menyusul temuan dugaan penyalahgunaan data.
Langkah ini diambil setelah Kementerian Sosial (Kemsos) melakukan penyisiran bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terhadap sejumlah rekening yang terindikasi disalahgunakan untuk kepentingan tidak semestinya.
"Kami menyisir rekening-rekening bersama PPATK yang diduga disalahgunakan, salah satunya untuk kepentingan permainan judul atau manipulasi data," jelas Gus Ipul sapaan akrabnya di kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat pada Senin, 20 Oktober 2025.
Tak hanya mencoret ratusan ribu penerima, Kemensos juga telah memberikan peringatan kepada hampir 500 pihak, yang terdiri dari oknum Program Keluarga Harapan (PKH) bansos di lapangan.
Dari jumlah tersebut, 49 lebih telah diberhentikan secara permanen dari program ini.
"Ada hampir 500 yang kami beri peringatan, baik peringatan pertama maupun kedua. Dari jumlah itu, lebih dari 49 sudah kami putuskan aksesnya," tegas Gus Ipul itu.
Selain pembenahan tata kelola, Gus Ipul juga menyoroti pentingnya penyelenggaraan bansos adaptif.
Program ini dirancang untuk penyintas bencana dan kelompok rentan lainnya, sebagai bagian dari upaya perlindungan sosial dan pemulihan pascabencana.
"Bansos adaptif ini tidak hanya untuk korban bencana, tapi juga untuk kelompok rentan lainnya yang terdampak. Ini menjadi bagian penting dalam pemulihan trauma mereka," papar dia.
Kemensos menegaskan akan terus memperketat pengawasan dan memperbaiki sistem distribusi agar bantuan sosial tepat sasaran, akuntabel, dan bebas dari penyimpangan.
Artikel network ini sudah terbit di induk disway.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
