Dasco Sesalkan Kejadian Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad merasa prihatin atas kejadian keracunan massal yang diduga karena Makan Bergizi Gratis (MBG). (Disway.id/Anisha)--
Lahatpos.co - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad merasa prihatin atas kejadian keracunan massal yang diduga karena Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyikapinya dengan serius.
"Jadi begini, kita turut prihatin terhadap soal kejadian-kejadian MBG yang saat ini terjadi di beberapa tempat. Nah tentunya kita meminta kepada BGN untuk menyikapi hal ini dengan serius," kata Sufmi di Kompleks Parlemen, Kamis, 25 September 2025.
Lebih lanjut, Dasco meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan investigasi lapangan.
Ia mengatakan investigasi diperlukan untuk bisa membedakan mana yang kelalaian dan keracunan.
"Kita juga meminta kepada APH untuk juga ikut melakukan investigasi lapangan. Untuk kemudian membedakan mana yang benar-benar keracunan, kelalaian, mana yang kemudian ada hal-hal yang mungkin ya sengaja gitu kan," ungkapnya.
Ia meminta publik untuk memberikan kesempatan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengadakan evaluasi agar program MBG kembali berjalan dengan baik.
"Nah untuk itu kita kasih kesempatan kepada BGN untuk mengadakan evaluasi, yang dianggap perlu sehingga program yang seharusnya dapat berjalan dengan baik ini kembali menjadi baik," imbuhnya.
Sebagai informasi, baru-baru ini di Bandung Barat, Pemkab menetapkan status KLB setelah 364 siswa keracunan seusai mengonsumsi MBG dari dapur program sentra pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Cipongkor. Dapur tersebut kini ditutup untuk investigasi, termasuk uji laboratorium terhadap sampel makanan.
Adapun berdasarkan catatan Badan Gizi Nasional (BGN) pada Januari hingga 22 September 2025, sudah terjadi 4.711 kasus keracunan MBG. Dari data tersebut, kasus keracunan paling banyak terjadi di Pulau Jawa.
BGN membagi 4.711 kasus tersebut ke tiga wilayah, yakni Wilayah I mencapai 1.281 kasus, Wilayah II mencapai 2.606 kasus, dan Wilayah III meliputi 824 kasus.
"Jadi total catatan kami itu ada sekitar 4.711 porsi makan yang menimbulkan gangguan kesehatan," ujar Kepala BGN Dadan Hindayana dalam konferensi pers di Kantor Badan Gizi Nasional (BGN), Jakarta Pusat, Senin, 22 September 2025.
Berita ini sudah tayang di disway.id.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
