Kekeringan Landa Aliran Sungai Saling dan Kikim, Warga Khawatirkan Krisis Air Bersih
DANGKAL: Sungai Saling dan Sungai Kikim mulai dangkal, warga khawatirkan krisis air bersih.-foto: April/lahat pos-
KIKIM TIMUR, Lahatpos.co - Memasuki musim kemarau, sejumlah daerah di Kabupaten Lahat mulai merasakan dampaknya, khususnya kawasan yang dilalui Sungai Saling dan Sungai Kikim.
Debit air di dua sungai utama tersebut dilaporkan menyusut secara signifikan, memicu kekhawatiran warga akan ketersediaan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan pantauan di lapangan, tanda-tanda kekeringan sudah tampak jelas. Bibir sungai terlihat mengering dan batu-batu besar yang biasanya terendam air kini terlihat ke permukaan. Aliran air yang mengalir terlihat lebih tenang, dangkal, dan tidak sederas biasanya. Kondisi ini mulai dirasakan oleh warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai dalam beberapa pekan terakhir.
"Ya, airnya sudah jelas berkurang. Kalau dulu untuk mandi dan mencuci di sungai masih mudah, sekarang harus cari spot yang dalam. Sumur-sumur galian warga juga mulai surut," ujar Ahmad (47), salah seorang warga di pinggiran Sungai Kikim, pada Kamis (27/11/2025).
Menyikapi hal ini, warga setempat pun mulai mengambil langkah-langkah antisipasi secara mandiri. Sebagian warga yang memiliki sumber air sumur bor dalam masih dapat mengandalkan pasokan, namun mereka mulai menghemat penggunaannya. Sementara itu, warga dengan sumur galian terpaksa harus mencari sumber air alternatif atau membeli air tangki.
"Kami sudah mengingatkan sesama warga untuk mulai hemat air. Beberapa warga juga sudah mengkoordinir pengisian tandon-tandon umum untuk berjaga-jaga jika kemarau berlangsung lebih lama," jelas Aldi, salah seorang warga dari Muara Danau.
Kendati langkah antisipasi warga telah dilakukan, tekanan untuk segera bertindak kini diarahkan kepada Pemerintah Kabupaten Lahat. Dengan kondisi yang diperkirakan akan berlanjut, masyarakat menanti langkah nyata dan strategis dari pemerintah setempat untuk mengatasi ancaman krisis air bersih ini.
Langkah-langkah yang dinantikan antara lain pendistribusian bantuan air bersih ke titik-titik yang paling terdampak, memperbaiki atau membersihkan sumber air alternatif, serta menyiapkan posko pengaduan dan penanganan darurat. Dengan koordinasi dan langkah antisipasi yang dilakukan bersama antara warga dan pemerintah, diharapkan krisis air bersih dapat dihindari hingga musim hujan tiba nanti.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
