disway award

BPJS Kesehatan Ungkap Data Prihatin: 454 Puskesmas di Indonesia Ternyata Belum Punya Dokter Umum

BPJS Kesehatan Ungkap Data Prihatin: 454 Puskesmas di Indonesia Ternyata Belum Punya Dokter Umum

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.--

BPJS Kesehatan Ungkap Data Prihatin: 454 Puskesmas di Indonesia Ternyata Belum Punya Dokter Umum

JAKARTA, Lahatpos.co - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengungkapkan data mengejutkan yang menyoroti kesenjangan akses layanan kesehatan primer di Indonesia. 

Dalam laporannya saat Rapat Panitia Kerja (Panja) bersama Komisi IX DPR, Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati mencatat bahwa sebanyak 454 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di seluruh Indonesia ternyata belum memiliki dokter umum yang berstatus sebagai tenaga tetap.

"454 puskemas tidak memiliki dokter umum,” ujar Lily di hadapan anggota Komisi IX DPR RI, Rabu 26 November 2025.

Selain kekosongan dokter umum, data tersebut juga menyoroti minimnya ketersediaan dokter gigi. 

Tercatat sebanyak 2.735 Puskesmas atau mencapai 26,98 persen dari total populasi Puskesmas yang bekerjasama, tidak memiliki dokter gigi.

"Sementara 2.735 puskes tidak memiliki dokter gigi, kekurangan dokter gigi disebut sebagai salah satu persoalan paling menonjol dalam penguatan layanan primer," kata Lily.

BPJS Kesehatan Dorong Intervensi Pemerintah

BPJS Kesehatan menyatakan data ini telah diserahkan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai bahan evaluasi dan intervensi. Salah satu solusi jangka pendek yang didorong adalah penguatan program penugasan khusus dokter di daerah terpencil serta peningkatan insentif bagi tenaga kesehatan yang bersedia ditempatkan di wilayah 3T.

BPJS Kesehatan juga meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengambil peran aktif dalam pengangkatan dan penempatan dokter umum, mengingat manajemen operasional Puskesmas berada di bawah tanggung jawab Pemda setempat.

"Kami terus berupaya memastikan seluruh peserta JKN mendapatkan akses yang adil dan merata. Data ini menjadi alarm keras bahwa pemerataan dokter umum harus menjadi prioritas utama pembangunan kesehatan nasional," tutup Lily.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: