Gubernur Herman Deru Dampingi Mentan Amran Sulaiman Tinjau Operasi Pangan Murah di Kantor Pos Merdeka Palembang
Lahatpos.co - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru mendampingi Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman dan Wakil Mentan RI Sudaruyono, B.Eng. M.BA meninjau sekaligus membuka Operasi Pasar Pangan Murah (OPM) di Kantor Pos Merdeka Palembang, Selasa (4/3/2025) pagi. Harga sembako yang dijual lebih murah dari harga pasaran membuat Pasar Pangan Murah ini jadi rebutan warga terutama kaum ibu-ibu.
Rombongan Mentan RI dan Wakil Menteri RI serta Gubernur Sumsel H. Herman Deru terpantau tiba di lokasi Operasi Pasar Pangan Murah sekitar pukul 09.55 wib. Sesaat setelah tiba, Mentan langsung membuka Operasi Pasar Pangan Murah. Kegiatan operasi pasar ini sendiri dibuka mulai pukul 08.00-11.00 wib.
Sembako yang disediakan di pasar ini diantaranya yakni beras SPHP, beras premium, minyakita, gula pasir, telur, ayam, daging kerbau, bawang cabai dan berbagai produk lainnya.
Harga jualnya beras SPHP harga Rp 60.000/5 kg, minyak kita harga Rp 14.700/ liter, gula harga Rp 15.000 per kg, beras premium Rp 72.000/ 5 kg, telur Rp 27.000/ kg, ayam Rp 34 ribu per ekor dan daging kerbau harga Rp 75.000. Masing-masing produk hanya boleh dibeli maksimal 2 pcs per item.
Operasi Pasar Pangan Murah pangan ini digelar tak lain untuk menekan harga sembako yang tinggi di pasaran saat ini sehingga bisa membantu masyarakat mendapat sembako murah.
Operasi Pasar Pangan Murah ini digelar mulai hari ini hingga 29 Maret mendatang, pada hari Senin-Sabtu serentak di semua Kantor Pos.
Usai meninjau pasar murah, Mentan RI mengapresiasi rombongan yang ikut mendampinginya meninjau Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Merdeka Palembang.
"Jarang-jarang ya Menteri sama Wamen sama-sama jalan. Dengan Gubernur Sumsel juga luar biasa, ada Direksi PT. Pos, BUMN hari ini kita cek langsung Pasar Pangan Murah di Palembang, Sumsel," ujar Mentan.
Amran mengatakan saat ini pemerintah melakukan operasi pangan mutah besar-besaran khusus untuk pangan.
Dalam kesempatan itu Menta menghimbau agar seluruh pengusaha di Indonesia tidak menjual sembako di atas HET untuk komoditas seperti beras, dan minyak goreng.
"Kenapa? Karena minyak goreng kita produsen terbesar didunia, kita suplai negara lain masa harganya lebih besar dari HET," ujarnya.
Demikian halnya dengan beras, menurut Amran tidak ada alasan lagi hari ini harganya naik. Pasalnya produksi beras justru meningkat tajam tahun ini sebesar 52% dibandingkan tahun lalu berdasarkan data BPS. Begitupun stok beras saat ini mencapai 2 juta ton.
"Tidak ada alasan hari ini harga beras naik karena produksi kita meningkat tajam 52% dari tahun lalu. Ini kata BPS buka kata Saya. Stok beras di bulog 2 juta ton ini 5-7 tahun mungil stok terbesar hari ini," ujarnya.
Di ujung himbauannya Mentan RI juga secara tegas meminta semua pengusaha tidak menjual pangan di atas HET. Jika tetap tidak diindahkan, pihaknya mengatakan tak segan menindak pengusaha dengan melakukan penyegelan.