Lahatpos.co - Pendaki Bukit Besar Merapi Selatan Lahat meninggal dunia, anggota Polsek Merapi dan warga evakuasi korban. Kabar mengejutkan datang dari pendaki Bukit Besar, yang berada di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Seorang pendaki asal Sungai Liat Kepulauan Bangka Belitung meninggal dunia.
Identitas korban diketahui bernama Sepri Ramadhan bin Yudi Heriawan. Kelahiran Sungai Liat 27 September 2001.
Pekerjaan sehari hari seorang Guru Pesantren. Korban tinggal di Jalan Batin Tikal, Desa Karya Makmur, Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kapolres Lahat, melalui Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat Aiptu Lispono SH menjelaskan, informasi ini berawal dari anggota piket Polsek Merapi Barat mendapat laporan Kepala Desa Tanjung Beringin Dirlan, pada Senin 28 Oktober 2024, pukul 01.30 WIB.
Dirlan menyampaikan terdapat pendaki meninggal dunia di puncak Bukit Besar. Kemudian anggata piket Polsek Merapi langsung mendatangi rumah Kades Dirlan.
Dari keterangan Kades, korban bersama dengan teman-temannya sebanyak 4 (empat) orang sampai ke Pos Bukit Besar Desa Tanjung Beringin pada Minggu 27 Oktober 2024 sekitar pukul 15.00 WIB.
Selanjutnya, setelah melakukan pendaftaran di pos sekitar pukul 16.00 WIB melakukan pendakian ke Bukit Besar.
Saat dalam pendakian sekitar pukul 19.00 WIB pada saat sampai di areal tanah merah tidak jauh dari puncak, korban Sepri Ramadhan terduduk kelelahan dan nafasnya tidak beraturan.
Badan korban yang memiliki postur besar dan teman korban tidak kuat untuk melakukan evakuasi.
Kemudian teman korban bernama Fany meminta pertolongan kepada pendaki lain yang berada di puncak untuk dilakukan evakuasi ke tenda.
Setelah sampai di tenda, teman korban menelpon Tim Pos Jaga Bukit Besar melaporkan bahwa ada temannya yang sakit.
Di tenda, teman-teman korban melakukan pertolongan pertama dengan cara menyelimuti dengan SB (sliping bag) dan mengoleskan minyak angin dan memberinya minum air hangat dikarenakan takut jika korban terkena hipotermia, namun tidak juga ada perubahan terhadap korban.
Korban dalam kondisi matanya menjelit keatas, mengeluarkan suara mendekur dan nafasnya terengas-engas. Kemudian teman korban mengirimkan video korban ke Tim Pos Jaga.
Selanjutnya sekitar pukul 23.30 WIB teman korban Fany menghubungi Tim Pos Jaga kembali.