"Saya berharap kita bersama-sama bisa berkolaborasi untuk menyukseskan program ini, sehingga menciptakan value creation PLN yang tinggi," ungkap Hartanto.
Sementara Direktur Legal dan Manajemen Human Capital Yusuf Didi Setiarto mengutarakan, program SINAR merupakan hal yang substansif dan memberikan nilai tambah yang nyata bagi Indonesia maupun PLN.
Kerja sama antara USAID dan PLN merupakan lanjutan dari inisiatif sebelumnya yang telah ditandatangani pada 3 Agustus 2022.
USAID telah mendukung PLN dalam mengembangkan skenario dekarbonisasi dan meningkatkan investasi energi terbarukan.
"Kami juga berharap apa yang sudah berjalan di PLN bisa secara maksimal diimplementasikan. Dari kolaborasi ini tentunya PLN tidak hanya mendapatkan ilmu melainkan akuisisi teknologi, dan peningkatan sumber daya manusia yang sudah ter upgrade," kata Didi.
Direktur Lingkungan Hidup USAID Indonesia Brian Dusza mengatakan, kemitraan antara Amerika Serikat, Indonesia, dan PLN sudah terjalin lama.
Ia meyakini, kolaborasi keduanya akan berpengaruh besar terhadap program transisi energi untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau dan inklusif.
"Amerika Serikat bangga bermitra dengan Indonesia dan PLN untuk mengembangkan peran energi berkelanjutan dalam transisi sektor energi di Indonesia," kata Brian.*
Berita Baca Juga:
Program TJSL PLN Hidroponik Sako Baru sukses panen puluhan kilo, Menteri BUMN Erick Thohir sempat tinjau.
Kebun Hidroponik Alam Hijau yang terletak di Kantor Lurah Sako Baru, Palembang, rupanya diminati masyarakat.
Pasalnya, banyak warga dan pengelola catering menunggu hasil panen. Hal ini diakui oleh Wiwin Jayanti S.E., M.Si, pengawas kelompok tani hidroponik yang juga merupakan salah satu petugas di Kelurahan Sako Baru.
“Satu galangan ini kalau panen tak kurang dari 10 kilo. Banyak juga yang nunggu panennya, mulai dari warga sekitar, banyak juga dari pengelola catering” kata Wiwin.
Terdapat beberapa jenis sayuran hidroponik disana, diantaranya Pokcoy, Sawi Putih, Capira, dan Selada Hijau, namun yang paling banyak diminati adalah Capira.
“Banyak yang cari Capira, apalagi catering. Kadang kendala juga cari bibitnya. Makanya kalo ada bibit itu langsung dieksekusi tanam. Banyak yang suka karena katanya lebih lembut” imbuh Wiwin.
Kebun hidroponik yang sempat ditinjau oleh Menteri BUMN pada Oktober 2021 lalu tersebut berhasil bertahan hingga saat ini dan terus dikelola oleh Kelompok Tani Alam Hijau.