Genjot Penjualan, Bukit Asam (PTBA) Terus Tingkatkan Kapasitas Angkutan Batu Bara

Rabu 17-07-2024,08:18 WIB
Reporter : Dian
Editor : Dian

"Terima kasih atas inisiatifnya Bukit Asam, memang sangat perlu kita sama-sama mengingatkan bahwa sungai ini adalah tanggung jawab bersama," katanya.

Camat Lawang Kidul, Edi Susanto, juga menyampaikan pentingnya kegiatan ini untuk mengajak semua pihak agar turut menjaga lingkungan hidup. 

"Kegiatan ini bukan semata-mata kegiatan CSR, namun penting diingat bahwa menjaga lingkungan adalah kewajiban seluruh elemen masyarakat," tegasnya.

Susur Sungai dan Bersih Sampah bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar melalui kerja sama antara Pemerintah, BUMN, komunitas, dan masyarakat setempat. 

Dalam kegiatan ini, para peserta berhasil mengumpulkan sekitar 2 ton sampah. Sampah yang terkumpul kemudian diangkut dengan kendaraan sampah PTBA ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Enim.*

Berita Baca Juga:

Kuliah gratis di Akademi Komunitas Industri Pertambangan Bukit Asam (AKIPBA), lulus siap kerja di pertambangan.

Keterbatasan kondisi ekonomi keluarga tak menghalangi Amanda Syafira untuk mengenyam pendidikan tinggi. 

Akademi Komunitas Industri Pertambangan Bukit Asam (AKIPBA) membuka kesempatan bagi siswa-siswi dari keluarga prasejahtera di sekitar wilayah operasi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk dapat mengenyam pendidikan lebih tinggi dengan skema beasiswa.

Lulus SMA pada 2019, Amanda bertekad untuk meneruskan pendidikan ke jenjang selajutnya. Untuk mewujudkan mimpinya ia giat mencari beasiswa untuk kuliah. Dari media sosial, ia mendapat informasi mengenai penerimaan mahasiswa baru AKIPBA. Perempuan asal Tanjung Enim ini pun memberanikan diri untuk mendaftarkan diri. 

“Saya ingin sekali kuliah, tapi karena ayah saya seorang buruh dengan penghasilan pas-pasan tidak cukup untuk membiayai saya ke jenjang pendidikan lebih tinggi oleh karenanya saya harus mencari beasiswa, kebetulan pada saat saya browsing di media sosial saya mendapatkan informasi tentang AKIPBA. Akhirnya saya mencoba mendaftarkan diri untuk mengikuti program AKIPBA di tahun 2019,” kata Amanda.

Semua tahapan seleksi untuk dapat masuk program AKIPBA dilalui oleh Amanda; mulai dari tes akademik, psikotes, wawancara, survei oleh tim panitia Penerimaan Mahasiswa Baru AKIPBA langsung ke rumah, hingga tes kesehatan. “Hasilnya, saya lolos seleksi. Saat itu saya mengambil program studi Teknik Pengolahan Hasil Tambang Mineral dan Batu Bara,” ujarnya.

Terdapat 3 program studi di AKIPBA, yaitu Teknik Pengoperasian Alat Tambang, Teknik Perawatan Alat Tambang, dan Teknik Pengolahan Hasil Tambang Mineral dan Batu Bara. 

Amanda memilih program studi Teknik Pengolahan Hasil Tambang Mineral dan Batu Bara karena sebelumnya ia belajar Geologi Pertambangan di SMK. 

“Program studi Teknik Pengolahan Hasil Tambang Mineral dan Batu Bara, dalam gambaran saya pada saat itu, sedikit banyak akan mirip dengan jurusan saya di SMK. Walaupun setelah dijalani, materi yang diajarkan di program studi ini jauh lebih luas,” tuturnya.

Selama menjalankan studi di AKIPBA, Amanda memperoleh ilmu dan pengalaman berharga. Tak hanya teori-teori di kelas, AKIPBA juga memberikan banyak kesempatan untuk belajar langsung di lapangan.

Kategori :