“Tren daftar tunggu tahun 2023 terus menurun. PLN berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, salah satu langkah yang dilakukan yaitu kecepatan penyambungan lebih baik dari tahun ke tahun dengan melakukan pengelolaan MDU, digitalisasi monitoring penyambungan melalui Virtual Command Center dan optimalisasi eksekusi penyambungan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Darmawan, pertumbuhan pelanggan dari golongan tarif rumah tangga juga didukung hadirnya program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang diinisiasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada keluarga prasejahtera yang tersebar di tanah air.
Sepanjang tahun 2023 PLN telah menyambung program BPBL secara gratis bagi 131.600 keluarga prasejahtera.
Tak hanya itu, PLN juga menginisiasi program Light Up the Dream yakni sambung baru secara gratis kepada keluarga prasejahtera.
Program yang berasal dari donasi pegawai PLN ini telah berhasil menyambung 20.942 keluarga.
Berbagai staregi untuk peningkatan jumlah pelanggan inipun berkontribusi pada peningkatan rasio elektrifikasi (RE) nasional menjadi 99,79% pada 2023 setelah sebelumnya RE Nasional menyentuh angka 99,63% di tahun 2022.
“Listrik ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Maka dari itu, PLN akan terus memberikan listrik andal sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” pungkas Darmawan.*
Berita Baca Juga:
Buyer Australia tertarik dengan Kopi Pagaralam, beguyur Kopi Mita Binaan PLN UID S2JB siap menjadi suplayer utama.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Beguyur Kopi yang dibina oleh PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) kedatangan buyer dari Australia, Hussein Khoder.
Memiliki pengalaman lima tahun dalam industri kopi dan menjadi suplayer utama dari Brazil, Khoder tertarik untuk mengevaluasi Kopi Candi Jaya yang diproduksi oleh KWT Beguyur Kopi.
Ia tertarik untuk mencari suplayer alternatif dari Pagaralam karena masalah iklim yang tengah dihadapi Brazil saat ini.
Sebagai UMKM, Beguyur Kopi mampu meyakinkan calon konsumennya dengan kelengkapan izin seperti NIB, sertifikasi HALAL, izin edar PIRT, dan label SNI untuk kopi mereka.
Ketertarikan buyer dari Australia ini muncul setelah menyaksikan langsung proses pengolahan, melihat bahan baku mentah hingga produk jadi, serta mencicipi berbagai varian kopi robusta dan arabika terbaik yang diproduksi.
"Very good, professional," ungkap Khoder mengomentari kebersihan, kerapian, dan standar proses pengolahan di rumah produksi Kopi Candi Jaya.
Sebagai bentuk keseriusan, Khoder membawa sampel Kopi Candi Jaya ke Australia dengan harapan dapat menjadikan Beguyur Kopi sebagai suplayer utama mereka dengan kebutuhan bahan baku sebanyak 18 ton, jika sampel dinilai memenuhi standar.