Kedua, mendengarkan saran dan masukan anggota.
Jadi ketua organisasi wajib mendengarkan saran dan masukan anggota. Supaya arah dan langkah yang dilakukan dapan sejalan.
Ketiga, punya program.
Organisasi wajib punya program kegiatan. Organisasi besar kalau tidak ada program namanya mandul. Sebagai ketua wajib membicarakan program dengan anggotanya.
“Pertanggungjawaban sebagai ketua itu berat. Kelihatan sederhana, namun bebannya berat,” ujarnya.
Keempat, kiblatnya UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalis
Lili mengatakan, sebagai jurnalis, kita wajib berkiblat pada UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalis. Bahwa, Jurnalis dan media itu independent.
Terkait konstelasi politik, jelas sekali sikap sebagai Jurnalis itu independen. Karena Jurnalis adalah pilar keempat bangsa. Setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
“Jadi jelas ya, bahwa Jurnalis itu netral. Lucu juga kalau ada jurnalis secara pribadi mendukung calon bupati, sedangkan medianya independent. Lah, yang menulis berita jurnalis, terbit di medianya. Jadi ambigu,” jelasnya.
Kelima, anggota FJL diperlakukan dengan baik.
Sebagai Ketua, khususnya KSB, wajib memperlakukan anggota dengan baik. Seperti ide dan sarannya didengarkan. Ditanyakan kabarnya, ditanyakan keaktifan medianya. Termasuk kalau ada bantuan dari Perusahaan diperjuangkan haknya.
“Alhamdulillah, anggota FJL ikut merasakan kalau ada bantuan bantuan yang diberikan perusahaan maupun stakeholder,” ucapnya.
Keenam, selalu bersabar dan tegas
Nah, inilah tips kekompakkan FJL, sehingga sukses dalam menggelar berbagai acara.
Saat ini anggota FJL sebanyak 19 orang. Seiring berjalan waktu, banyak sekali rekan rekan Jurnalis ini bergabung dengan FJL.
Semoga FJL semakin jaya.*