Lahatpos.co - Kabupaten Lahat, sebuah nama yang mungkin belum begitu dikenal oleh banyak orang di Indonesia, kini menjadi sorotan utama akibat bencana banjir bandang yang melanda.
Sabtu pagi yang biasanya dimulai dengan semangat dan harapan, di Lahat berganti menjadi kengerian.
Lima kecamatan terdampak, ratusan rumah terendam, dan harapan-harapan warga pun tenggelam bersama air bah yang meluap.
Namun, di tengah kehancuran itu, muncul suara-suara haru dari Lahat. Suara yang memanggil, bukan hanya untuk meminta pertolongan, namun juga membangkitkan kemanusiaan dalam diri kita semua.
Suara-suara itu mengingatkan bahwa di balik penderitaan, ada manusia-manusia yang membutuhkan uluran tangan dan kepedulian kita.
Kecamatan Jarai, Suka Merindu, Pajar Bulan, Lahat, dan Tanjung Tebat menjadi saksi bisu dari derasnya arus banjir yang merusak segalanya.
Rumah-rumah terendam, sawah dan kebun hancur, jembatan putus, dan harapan masyarakat terhempas. Namun, di balik angka dan statistik, ada cerita-cerita kepedihan yang patut kita dengar.
Desa Pelajaran dengan 132 rumah terendam, Desa Suka Raja dengan 32 rumah terendam, Desa Ulak Bandung dengan 100 rumah terendam.
Angka-angka itu bukan hanya sekadar statistik, tetapi penderitaan yang nyata bagi setiap keluarga yang terkena dampak. Mereka bukan sekadar korban, tetapi saudara kita yang sedang berjuang untuk bertahan.
Kita seringkali terlena dengan kesibukan kita sendiri, terpaku pada rutinitas tanpa memperhatikan derap bencana yang terjadi di pelosok negeri.
Namun, Lahat mengingatkan kita bahwa kemanusiaan tidak mengenal batas wilayah atau kedudukan sosial. Kemanusiaan adalah bahasa yang universal, yang bisa kita pahami meskipun dari jauh.
Mungkin kita tidak bisa berada di sana secara fisik, menghapus air yang merendam rumah-rumah, atau memperbaiki jembatan yang hancur. Namun, ada banyak cara untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada saudara-saudara kita di Lahat.
Donasi, relawan, atau bahkan sekadar menyebarkan informasi untuk menggalang bantuan, setiap tindakan kita memiliki arti yang besar bagi mereka.
Panggilan kemanusiaan dari Lahat tidak hanya untuk mereka yang berada di sekitar. Ini adalah panggilan untuk seluruh bangsa Indonesia, untuk menguatkan ikatan solidaritas kita sebagai satu bangsa.
Dalam penderitaan mereka, kita menemukan kekuatan untuk bersatu, untuk berbagi beban, dan untuk membangun kembali harapan yang hanyut oleh arus banjir.