Selain itu, inovasi teknologi pada jalan tol Indralaya-Prabumulih mampu mendeteksi beban berat kendaraan yang melintas memiliki tonase tinggi.
Teknologi itu bernama Weight In Motion (WIM) yang dipasang pada timbangan.
Jadi begitu kendaraan ditimbang, maka alat ini akan dengan mudah mengukur beban berat kendaraan yang bertonase tinggi.
Kendaraan yang mengangkut barang yang sudah over load, atau kelebihan muatan.
Keberadaan Weight In Motion (WIM) diharapkan akan menjaga perawatan jalan tol Indralaya-Prabumulih.
Sehingga dipastikan kendaraan yang melintasi Jalan tol Indralaya-Prabumulih memiliki berat yang standar.
Kawasan jalan tol Indralaya-Prabumulih dibangun diatas rawa rawa. Banyak genangan air yang dilintasi jalan tol Indralaya-Prabumulih.
Keberadaan rawa rawa ini membuat kontur tanah menjadi lebih lembut dan labil bergeser.
Hutama Karya memberikan teknologi yang berfungsi melakukan pengurasan air dalam tanah.
Inovasi teknologi itu bernama treatment PVD dan preloading. Fungsinya untuk pengurasan air dalam tanah.
Kondisi jalan tol Indralaya-Prabumulih bisa diketahui melalui penerapan digitalisasi konstruksi Building Information Modelling (BIM).
Selain jalan tol Indralaya-Prabumulih, pemerintah juga telah merilis panjang jalan tol Lubuklinggau-Bengkulu.
Hutama Karya yang ditunjuk pemerintah akan mengerjakan jalan tol Lubuklinggau-Bengkulu.
Jalan tol Lubuklinggau-Bengkulu memiliki panjang 95,8 Kilometer.
Jalan tol Lubuklinggau-Bengkulu lebih panjang jika dibandingkan dengan jalan tol Prabumulih-Indralaya.
Panjang jalan tol Prabumulih-Indralaya mencapai 64,50 Kilometer.