Arca Manusia Tanpa Kepala

Minggu 11-06-2023,12:42 WIB
Editor : Dian

Selanjutnya kami menyusuri pematang sawah untuk menuju peninggalan megalitik berikutnya, sekitar jarak 30 meter terlihat seonggok batu dan setelah tepat berada di depan batu, kami baru bisa melihat kondisi batu. 

Batu ketiga yang kami datangi berupa lumpang batu berlubang 3, posisi lumpang batu juga dalam posisi miring dengan ke-3 lubang lumpang berada disamping. 

Lumpang batu ini hampir berbentuk segitiga dan posisi lubang lumpang juga membentuk pola segitiga mengikuti bentuk batu. 

Pada sisi-sisi lubang lumpang terdapat pembatas/pelipit akan tetapi ada beberapa sudah rusak. Ke-3 diameter lubang lumpang batu hampir sama dengan ukuran 16 cm begitu juga dengan kedalaman lubang dengan ukuran 12 cm. 

Lumpang batu berada tepat di sawah yang saat ini baru selesai dibajak dan digenangi air akan tetapi secara umum kondisi lumpang batu dalam kondisi baik dan aman.

Selesai dari melihat lumpang batu kami masuk ke dalam sawah yang digenangi air dengan kedalaman hingga betis kaki, kami berjalan ke arah tengah sawah dimana banyak onggokan bebatuan. 

Dari kejauhan onggokan bebatuan tersebut terlihat ada membentuk pola memanjang dan ada juga yang berdiri sendiri. Kami sempat berhenti di sebuah batu sepertinya sebuah batu datar kemudian melihat barisan 6 batu yang membentuk memanjang, kami terus mendekat dan ternyata bebatuan ini berupa 6 dolmen yang membentuk memanjang, terlihat satu dolmen dengan 2 batu penyanggah dan bagian atas telah bergeser. 

Tepat di bagian timur 6 dolmen ada satu batu  dengan tinggi 65 cm, panjang 85 cm dan lebar 36 cm. 

Pada awalnya kami melihat dari arah utara dan belum bisa menyebut bentuk dari batu ini begitu juga kalau dilihat dari bagian timur dan barat tetapi setelah melihat dari bagian selatan batu, baru kami bisa mengidentifikasi batu ini. 

Ternyata seonggok batu ini merupakan arca manusia terlihat dari pundak, lengan dan tangan manusia tetapi bagian kepala telah hilang. 

Anudi sang pemilik tanah selama ini belum mengetahui bahwa batu tersebut adalah arca megalitik, setahu dia hanya lumpang batu berlubang 3 saja yang merupakan peninggalan megalitik. 

“Aku dide keruan kalo batu ini arca megalit, anye pernah jeme sandi Jambi nyicek kalo nak nginak jeme dek bepalak dan kate aku ai ngape nak nginak jeme dek bepalak” (Saya tidak tahu kalau batu ini arca megalitik, tetapi pernah orang dari Jambi berkata kalau mau melihat orang tak berkepala dan kata saya ai mengapa mau melihat orang tak berkepala). 

Terakhir kami melihat sebuah lesung batu dengan ukuran panjang 75 cm, lebar 55 cm dan tinggi 24 cm dengan panjang lubang 44 cm, tetapi sayang bagian sisi lesung batu sudah rusak kemungkinan terkena traktor. 

Selanjutnya kami duduk santai di belakang rumah Anudi, kami ngobrol menikmati keindahan sawah dengan latar belang Gunung Dempo dan langit nan cerah berwarna kebiruan ditemani kopi hitam khas Air Puar dan pisang goreng. 

Ketika kami sedang asyik ngobrol, terdengar suara assalamu’alaikum dan kami jawab kompak waalaikumsalam. 

Ternyata yang datang adalah Erlan warga Air Puar dimana di kebun kopinya juga terdapat peninggalan megalitik berupa Batu Bergores. 

Kategori :