Ketua Kontingen Indonesia Promosikan Baju Adat Sumsel pada Defile Opening Ceremony SEA Games 2023

Minggu 07-05-2023,06:18 WIB
Reporter : Dian
Editor : Dian

LAHATPOS.CO - Upacara pembukaan atau opening ceremony SEA Games 2023 Kamboja yang digelar pada Jumat (5/5) di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, menjadi kebanggan bagi masyarakat Indonesia khususnya Sumsel.

Kontingen Tim Indonesia akan mengikuti defile acara tersebut. Dimana Sekitar 45 perwakilan atlet, ofisial, dan tim Chef de Mission (CdM) akan ikut ambil bagian dalam defile upacara pembukaan. Kontingen Tim Indonesia pada saat defile akan dipimpin oleh CdM Lexyndo Hakim. Sedangkan pembawa bendera atau flag bearer adalah perenang Flairene Candrea Wonomiharjo. 

Dalam defile upacara pembukaan tersebut, Flairene akan mengenakan baju asal Bali yang biasa dipakai para penari Panji Semirang. Sedangkan Lexyndo Hakim memilih untuk memakai baju adat khas Palembang Provinsi Sumsel 

CdM Lexyndo Hakim menegaskan bahwa pada saat defile upacara pembukaan SEA Games 2023 pihaknya memang mengusung keberagaman. Sebab, kata dia, keberagaman melambangkan suportivitas dan solidaritas. 

BACA JUGA:Pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi LLK UKM Disnakertrans Lahat 2023, Ini Harapan Pemkab Lahat

"Menggunakan berbagai baju adat Indonesia adalah yg beragam. Keberagaman bisa melambangkan suportivitas dan solidaritas. Terlebih, Indonesia meruapakan paling beragam di Asia," ujar Lexy. 

Lebih lanjut, CdM Lexy menjelaskan, arti dari songket Palembang adalah simbol dari harapan dan keberanian. 

"Baju Palembang karena kain songket merupakan ciri khas pakaian adat Palembang, Sumatera Selatan yang memiliki sebuah harapan dan keberanian," ucap Lexy. 

"Harapan itu bisa menjadi optimisme bahwa kita bisa meraih medali seperti ketika Palembang, Sumatera Selatan menjadi tuan rumah SEA Games 2011 dan Asian Games 2018 di Indonesia, dimana pada saat itu Indonesia mendapatkan medali yang cukup banyak. Itu juga menjadi harapan-harapan yang bisa kita gapai di SEA Games 2023 Kamboja." 

BACA JUGA:6 Target Ibadah Kita Pasca Romadhon 1444 Hijriah

"Kemudian songket juga memiliki makna keberanian. Artinya kesan yang ingin disampaikan adalah setiap atlet cabor yang kita ikuti tampil dengan penuh keberanian. Bukan hanya punya nyali dan tidak takut kalah, namun lebih dari itu, mereka dapat bertanding dengan percaya diri dan penuh ketenangan, sehingga bisa menampilkan performa terbaik," tutupnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru mengucapkan terima kasih kepada Tim Indonesia yang telah ikut mempromosikan pakaian adat Sumsel.

Sebab lanjut Herman Deru hal itu merupakan suatu kehormatan bagi Sumsel dimana Sumsel saat ini sedang mengalakan budaya Sumsel agar bangkit kembali, melalui berbagai kegaiatan yang terus ditonjolkan kearifan lokal dan budaya termasuk membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Arsitektur Bangunan Gedung Berornamen Budaya Sumsel.

"Kita ucapkan terim kasih kepada Tim Indonesia yang telah ikut mempromosikan pakain adat Sumsel. Saya pikir ini suatu kehormatan yang luar biasa bagi Sumsel untuk diperkenalkan di dunia Internasional,"pungkasnya. (*)

Kategori :