LAHATPOS.CO, Makkah - Kendati dalam kondisi yang letih, namun jemaah dituntut untuk segera merapihkan kain ihrom, berwudhu' dan shalat sunnat ihrom.
Dalam waktu bersamaan, ada oknum (orang di Imigrasi) yang membuat jemaah kita lengah dengan rangkaian ibadah, yaitu dengan cara menawarkan kartu hendpon (zaen, jawal dan lainnya), untuk memudahkan komunikasi (alasannya), dengan cara dimintak NIK, Nomor Paspor dan lainnya.
“Melihat ini, sontak saya marah, karena sudah mengganggu jemaah. Seketika ada seorang laki-laki dengan baju rompi bertuliskan Petugas Haji Indonesia mendekati saya, (dia bantu saya harapan saya) dan berucap pak kita tidak bisa cegahnya, karena ini wilayah mereka,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lahat, Drs H Rusidi Dja’far MM, melalui Karom 8 PLM, HM Gandil, Minggu (25/07/2022).
“Bukan reda kemarahan saya, malah beralih kepadanya. Saya foto (sembari mengangkat HP). Kamu saya kirim ke pak Menag, bahwa anda tidak menjalankan tusi dengan baik, ini percakapan saya rekam. Seketika dia minta maaf, dan saya minta dia jauhi saya,” ujarnya.
BACA JUGA:Serba Serbi Perjalanan Ibadah Haji Tahun 1443 H / 2022 M (3)
Beruntung datang seorang perempuan yang juga mengenakan rompi yang sama, dengan bapak tadi, dia bantu saya dengan tegas, jelaskan dengan oknum yang menawarkan kartu tadi. Bahwa, semua alat komunikasi jemaah haji dari Indonesia sudah disetting dari tanah air, dan tidak bisa lagi dirubah.
“Alhamdulillah, oknum tadi pergi meninggalkan jemaah kita,” katanya.
“Kemudian saya cek satu persatu, terutama jemaah laki-laki, apa sudah benar kain ihromnya. Yakin sudah tepat, maka jemaah dibimbing bergabung dengan kloter perrombongan untuk menuju bus yang mengangkut jemaah menuju hotel di Makkah,”
Sesuai urut daftar manifest saya sebagai karom 8, berada dalam Bus 8, bersamaan dengan jemaah naik Bus, maka paspor diambil oleh Maktab. Saat Bus mulai bergerak pukul 23.05 WAS, saya ingatkan kepada jemaah bahwa sekarang lapazkan niat umroh "labbaik Allahumma Umrotan", "nawaitul umrotan waahromtu biha lillahi ta'ala".
BACA JUGA:Serba Serbi Perjalanan Ibadah Haji Tahun 1443 H / 2022 M (2)
Sepanjang perjalanan melantunkan kalimat talbiyah secara bersahutan "labbaik Allahumma labbaik, labbaika la syarikalaka labbaik, innal hamda wanni'mata laka walmulk, la syarikalak, Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad, wa'ala ali sayyidina Muhammad, Allahumma inna nas aluka ridhoka wal Jannah.
Wa na'udzubika min sakhotika wannar, Robbana atina fiddun ya hasanah wafil akhiroti hasanah waqina 'azabannar waadkhilnal jannata ma'al abror ya 'aziz ya ghoffar ya Robbal 'alamin".
Dalam balutan suasan khusyu' dan syahdu sesekali mengusap air mata yang menetes mewakili lisan yang tak mampu merangkai kalimat "syuku" setelah dua tahun tertunda ...
Air mata semakin tak terbendung, disaat kami ingatkan bahwa kita sudah mendekati gerbang Kota Makkah, di bawah berbang mulai berdo'a. "Allahumma haza haromuka wa amnuka faharrim lahmi wadami wa sya'ri wabasyari 'alannar wa a minni min 'azabika yauma tub'atsu 'ibadaka waj'alni min auliyaika waahli tho'atik wal hamdu lillahi robbil 'alamin"
BACA JUGA:Serba Serbi Perjalanan Ibadah Haji Tahun 1443 H / 2022 M (1)
Alhamdulillah tepat pukul 02.25 WAS (Ahad 3 Juli/4 Dzulhijjah)
Bus yang kami tumpangi sampai di Hotel Safwat Al Shroq Wilayah Raudah.
Tak terhitung lagi rasa syukur, karena kendati kita kloter akhir, nyatanya 100 orang jemaah dari Lahat semuanya di lantai 1. Sementara kloter sebelumnya berada di lantai 18, 17, 16 dan seterusnya.
Kembali kami ingatkan jemaah jangan sia-siakan kemudahan yang diberikanNya. Kepada satu peratu jemaah diberikan konci kamar, dan sudah tertera nama-nama penghuni kamar dimaksud. Jemaah dipersilahkan berisirahat dengan baik. (bersambung…)