Warga Kebur akan Stop Angkutan Batubara yang Tidak Berikan Kontribusi

Rabu 20-07-2022,18:19 WIB
Reporter : Purwanto
Editor : Dian

LAHATPOS.CO, Lahat - Pemerintah Desa Kebur bersama pihak Tripika gelar mediasi, terkait dampak debu  angkutan perusahaan batubara yang melintas di wilayah Desa Kebur Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Rabu (20/7/2022).

Dari 6 perusahaan yang diundang diantaranya PT Dizamatra Powerindo, PT BAU, PT MAS, PT BMS, PT SMS, PT DAS, namun hanya 3 perusahaan yang hadir. Sedangkan untuk PT SMS, PT DAS, PT BMS tidak hadir alias mangkir dari undangan Pemerintah Desa Kebur.

Kepala Desa Kebur, Yongki Yulius SE, menyayangkan bagi perusahaan yang tidak datang. Ia mengatakan akan mengadakan pertemuan ulang terkait persoalan ini.

Lebih lanjut dia  mengatakan, dampak ini memang sudah lama dialami warga Kebur. "Kami selaku pemerintah desa juga sudah terima surat dari BPD terkait dampak houling ini yang sudah menjadi keluh kesah masyarakat. Kehadiran kita bersama pihak perusahaan, mari sama sama cari solusi yang bijak yang  baik bagi masyarakat baik  juga bagi perusahaan," ujarnya.

Memang dengan adanya perusahaan di sini, dampak positif memang dirasakan terutama dampak ekonomi dapat naik secara finansial. Namun dampak negatif yang dialami juga tetap ada, sehingga kita cari solusi sama sama. 

Selama houling yang selama ini tetap jalan, kami pertanyaan bagaimana bentuk kepedulian dari perusahaan untuk masyarakat.

Terkait dampak debu yang diakibatkan tumpahan batubara yang sering terjadi, Yongki inginkan adanya aturan aturan baik untuk  kecepatan mobil sama sama diatur. Jangan terlalu ngebut, termasuk juga kapasitas muatan tonase juga diatur.

Juga untuk penyiraman jalan, jangan sampai terlambat, karena lebih baik jalan becek daripada dampak debu yang akan berakibat timbulnya penyakit.

"Masyarakat meminta kepada perusahaan agar komitmen. Jangan sampai saat ini sudah sepakat beberapa bulan mendatang sudah lepas tanggung jawab, yang diperlukan oleh masyarakat adalah bentuk kepedulian dari perusahaan.

Kita saat ini juga support perusahaan. Namun jangan juga mengesampingkan kenyamanan di masyarakat. Apalagi masyarakat desa saat ini menggunakan sumur sendiri. j

Jika hujan turun, air sumur akan jadi hitam karena aliran air yang bercampur debu," terangnya.

Namun sekali lagi, bukan menyudutkan perusahaan. Kita sama sama sinergi antara masyarakat dan perusahaan. "Kita berharap semoga pemerintah desa, BPD dan pihak perusahaan dapat bersinergi 

Untuk pembersihan kami minta yang saat ini hadir agar sementara ditanggulangi dulu bersihkan dulu debu di sepanjang jalan di Desa Kebur," ucapnya.

Hadir perwakilan Camat Merapi Barat Sumarno SE MSI melalui Sekcam Dahrifagustian SP MM mengatakan, kami dari kecamatan siap membantu  dalam mediasi ini, namun kami juga berharap ada bentuk kontribusi dari pihak perusahaan apapun bentuknya. 

Di tempat yang sama hadir perwakilan DLH Kabupaten Lahat yang diwakili Eddy Suroso mengatakan, sebenarnya ini merupakan masalah lama, dari penjelasan kades ini hanya masalah kompensasi. Sebenarnya yang menjadi permasalahan adalah berawal dari sumber di dalam tambang itu sendiri sampai ke lokasi tujuan adalah kebersihan dari kendaraan sebelum keluar area tambang. Juga penerpalan  yang rapi, dan itu masih banyak yang belum lakukan. "Artinya pihak perusahaan tidak lakukan pengelolaan dari sumber dengan baik," ujarnya. 

Kategori :