Heribertus Minta Maaf atas Ucapan Kontroversial, Lakukan Tepung Tawar dengan Menyembelih Seekor Sapi

Heribertus Minta Maaf atas Ucapan Kontroversial, Lakukan Tepung Tawar dengan Menyembelih  Seekor Sapi

Heribertus Minta Maaf atas Ucapan Kontroversial, Lakukan Tepung Tawar dengan Menyembelih Seekor Sapi. -foto: lahatpos.co-

LAHATPOS.CO, KIKIM AREA - Asisten PT SMS wilayah SSLE Estet, Heribertus, secara terbuka meminta maaf atas pernyataannya dalam video viral yang memicu kemarahan masyarakat Kikim. Dalam video tersebut, terlontar kata-kata yang dianggap merendahkan harkat dan martabat masyarakat Kikim, termasuk ungkapan "meratakan Kikim".  

Heribertus menyampaikan permintaan maafnya dalam sebuah acara permohonan maaf yang digelar di Kapolsek Kikim Tengah. Sebagai bentuk penebusan kesalahan, ia menunaikan adat "tepung tawar" dengan menyembelih seekor sapi. Ritual ini merupakan simbol permohonan maaf sekaligus upaya meredakan ketegangan antara perusahaan dan warga setempat.  


Heribertus menyampaikan permintaan maafnya dalam sebuah acara permohonan maaf yang digelar di Kapolsek Kikim Tengah.-foto: lahatpos.co-
--

"Kami menyadari ucapan tersebut tidak pantas dan telah menyinggung perasaan masyarakat Kikim. Untuk itu, dengan tulus kami memohon maaf dan berkomitmen untuk menjaga hubungan baik ke depan," ujar Heribertus.  

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, antara lain:  Manajer SSLE Estet Bapak Abdurrahman Marabesi, Kanit PAM SSLE, Khozasi,Camat Kikim Tengah, Nazaruddin, S.E., M.M.  

Danramil-03/Kikim area Kapten Inf, Deni F Bagun, Kapolsek Kikim Tengah, IPTU Julian Perwakilan wakil ketua Forum kades Kabupaten Lahat Bostandi, ketua Forum Kades Kikim Tengah Filimon Siraet dan perwakilan Kepala Desa se-Kikim Area. 

Wakil Ketua Forum Kades Kabupat Lahat Yang Juga Kepala Desa Jajaran Baru Kecamatan Kikim Barat Bostandi S.E, mengapresiasi langkah PT SMS terkhusus sodara Heribertus yang bersedia menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dan adat.

"Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjaga komunikasi yang baik dan saling menghormati," tegasnya.  Kamis (12/6/2025) 

Kapolsek Kikim Tengah, IPTU Julian, juga menegaskan pentingnya penyelesaian konflik secara damai agar tidak menimbulkan gesekan di masyarakat.  

Dengan dilakukannya "tepung tawar" ini, diharapkan hubungan antara perusahaan dan warga Kikim dapat kembali harmonis serta tidak ada lagi kesalahpahaman di masa mendatang.*

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: