Apresiasi Untuk Perempuan-Perempuan Tangguh di Bank Sampah Harapan Yang Tidak Takut Kotor

Perempuan-Perempuan tangguh tps masda jaya desa arahan--
Lahatpos.co, Merapi timur - Apresiasi kepada perempuan-perempuan hebat yang bukan hanya menjadi ibu rumah tangga namun lebih dari itu para perempuan-perempuan hebat ini juga tak sungkan berkecimpung dengan sampah setiap hari.
Perempuan hebat yang tidak takut kotor ini merupakan pejuang kebersihan yang sekaligus petugas Bank Sampah Harapan Desa Arahan/TPS Masda Jaya Desa Arahan Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat.
Di sampaikan ketua TPS 3R Masda /Bank Sampah Harapan Herdiansyah dari 36 personil TPS Masda Jaya yang berlokasi di Desa Arahan, Kecamatan Merapi Timur, Lahat ini terdiri dari 36 personil yang terdiri dari 10 laki-laki dan 26 Perempuan.
"Dalam kesehariannya ada sekitar 5 ton sampah yang kami pilah-pilah, dipisahkan sampah organik dan anorganik. Kemudian anorganik dipisah lagi dari besi, kertas, plastik, botol plastik, dan lain sebagainya. Yang mana asal sampah ini sebagain juga ada yang berasal dari kota Lahat," ujar Herdiansyah.
Di Ceritakan Herdiansyah, Awal mula pendirian TPS ini, kami mencari mitra kerja yang betul-betul mau bekerja keras.Terutama 26 Kartini-Kartini yang tangguh yang mau bergabung ini rata-rata merupakan para pekerja keras, perempuan yang menafkahi keluarga sendirian alias Single Parents.
"Untuk aktivitas sehari-hari kita bekerja mulai pukul 07.30 hingga pukul 12.00. Sedangkan perang mereka sebagai ibu rumah tangga dengan bekerja dengan pekerjaan di rumah tangga melayani anak-anak masih bisa mereka lakukan. Bahkan sore harinya mereka bisa mencari pekerjaan lainnya," ungkapnya.
Dari sejak pafa tahun 2021 didirikan TPS, meski rasanya pesimis untuk bisa mengaji karyawan sebanyak ini. Untungnya mereka pejuang keluarga yang tangguh, saling mengingatkan dan merupakan para pekerja yang solid sehingga bisa bertahan sampai saat ini.
"Kami awalnya kami hanya sanggup memberikan upah Rp 800ribu maka kini menjadi Rp 1,4 juta dan sebagian yang awalnya bergaji Rp 1,3 juta saat ini menjadi Rp 1,8juta. Gaji bisa naik, tergantung kerja keras semua tim menaikkan produksi pengolahan, pemisahan sampah," tuturnya.
Perlahan usaha ini selain meningkat, mulai dilirik banyak orang yang ingin belajar, menjadi mitra, dan peluang kerjasama serta berbagai dukungan dari perusahaan batubara yang berada di wilayah kecamatan Merapi area.
Mereka juga dapat bimbingan dari Dinas Lingkungan Hidup Lahat melalui Bidang IV yakni dipimpin Siti Zaleha yang selalu membimbing kami.
Meskipun saat ini masih banyak kekurangan, sebab belum ada pabrik daur ulang sampah plastik terutama kami tetap optimis akan lebih maju.
"Bahkan atas nama Desa Arahan, tahun 2023 mendapatkan penghargaan Proklim Utama tingkat Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia," tegasnya.
Produksi yang dijual selain sampah anorganik yang sudah dipisahkan. Juga ada Magot dengan harga per kg Rp 20.000 yang basah, Magot kering Rp 45.000. Dan Kompos perkantong isi 10 kg Rp 20.000 yang dihasilkan 5 ton setiap 3 bulan.
"Kami sangat bersyukur dengan usaha bersama teman-teman ini. Terutama perempuan-perempuan tangguh ini. Dan kedepannya memang butuh uji laboratorium dari kompos yang dihasilkan. Tentunya kesejahteraan tim lebih baik serta dukungan pemerintah untuk merubah cara pandang tentang sampah. Sebab penanganan butuh perhatian serius," tutupnya (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: