Kembalinya Silat Kuntau Asli dari Semende di Lawang Kidul
Kembalinya Silat Kuntau Asli dari Semende di Lawang Kidul.-foto: lahatpos.co-
Lahatpos.co, Lawang Kidul - Selalu menjadi bagian dalam setiap pertunjukan seni dan olah raga ketangkasan menjadikan Silat Kuntau sebagai warisan kearifan lokal telah melegenda di Bumi Serasan Sekundang.
Namun seiring berjalannya waktu, Silat Kuntau asli dari Semende perlahan mulai asing di mata masyarakat ditengah perubahan zaman, perkembangan teknologi, dan derasnya serangan informasi budaya dari luar.
Hingga akhirnya Kuntau sebagai beladiri maupun kesenian untuk mengiringi acara pernikahan sudah tidak ada hanya tersisa di daerah tertentu dalam Kabupaten Muara Enim seperti Semende dan daerah uluan.
Melihat hal ini Tim Implementasi Tanjung Enim Kota Tujuan Wisata (Kowis) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui bidang budaya dan kearifan lokal terpacu untuk mengangkat kembali Silat Kuntau Semende.
Menurut Didi Priyono, Bidang Budaya dan Kearifan Lokal Kowis PTBA, disela - sela Seminar Silat Kuntau Semende mengatakan keinginan untuk kembali mempopulerkan Seni Silat Kuntau yang selaras dengan PTBA yang ingin menjadikan Tanjung Enim menjadi Kota Wisata.
Sehingga bertepatan peringatan hari pencak silat nasional tanggal 12 Desember 2024 diadakan Seminar Silat Kuntau Semende untuk mengenalkan seni beladiri tersebut kepada generasi muda.
“Sehingga nantinya diharapkan Seni Silat Kuntau kembali populer dan bisa menjadi bagian dari kemajuan Tanjung Enim menjadi tujuan Kota Wisata," ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Mukhtamiri, S.AP., Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Lawang Kidul mewakili Camat Lawang Kidul dalam sambutannya mengapreasiasi program seminar ini karena baru pertama kali diadakan bahkan menghadirkan narasumber yang berkompeten.
"Kami sangat berbangga dengan Ketua Pelaksana Mas Didi Priyono yang sudah sangat peduli dengan Seni Silat Kuntau Semende dengan menggali serta mengangkat kembali ke permukaan seni budaya yang sudah lama tenggelam," ujarnya.
Pada seminar ini menghadirkan narasumber Dr. Dedi Irwanto (Dosen Sejarah FKIP Unsri/Akademisi) sehingga bukannya praktik tapi para peserta mendapat wawasan mengenai silat kuntau dari segi budaya dan sejarah, kegiatan dihadiri 90 orang peserta yang merupakan para pesilat dari berbagai perguruan yang ada di Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: