Inovasi Bukit Asam (PTBA) Kembangkan Lahan Basah Buatan untuk Pemulihan Lingkungan

Inovasi Bukit Asam (PTBA) Kembangkan Lahan Basah Buatan untuk Pemulihan Lingkungan

Inovasi Bukit Asam (PTBA) Kembangkan Lahan Basah Buatan untuk Pemulihan Lingkungan.-Foto: lahatpos.co-

Berikut pemenang pemilihan Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim 2024:

* Pemenang Putra: Muhammad Dendy Satrio (Finalis No 07)-Kecamatan Lawang Kidul-SMK Bukit Asam

* Pemenang Putri: Nadya Khairunnisa T (Finalis No 04)-Kecamatan Muara Enim-SMAN 1 Muara Enim.*

Berita Baca Juga:

Bukit Asam (PTBA) dukung pemberdayaan petani di Pagar Dewa.

Berawal dari keprihatinan pada nasib para petani di desanya, yakni Desa Pagar Dewa, Windry Wijaya pada 2018 mendirikan PT Pagar Bukit Asam. 

Windry merasa tergerak karena banyak lahan dan aset-aset petani di Desa Pagar Dewa, Muara Enim, yang tergadaikan.

Hal itu terjadi karena para petani kesulitan mendapatkan akses permodalan dari lembaga-lembaga keuangan resmi, sehingga terpaksa meminjam ke rentenir dengan bunga tinggi.

PT Pagar Bukit Asam menjadi salah satu Usaha Mikro & Kecil (UMK) binaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Dengan dukungan dari PTBA, Windry berupaya membuat para petani di Desa Pagar Dewa menjadi berdaya. 

Caranya dengan memberikan akses pembiayaan yang tidak membebani.

"Utangnya petani ke rentenir berapa, PT Pagar Bukit Asam lunasi. Setelah itu petani kerja samanya dengan PT Pagar Bukit Asam. Mereka mencicil dengan menggiling gabah dan menjual hasil panennya ke kita," ujar Windri.

Tak hanya membantu dari sisi permodalan, PT Pagar Bukit Asam dan PTBA juga berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dengan menekan biaya produksi. 

PTBA memberikan bantuan berupa alat-alat produksi seperti hand tractor, mesin penggiling, lapangan jemur untuk gabah, kantor, hingga solar cell. Ada juga bantuan pupuk organik.

PT Pagar Bukit Asam kemudian menyalurkan bantuan-bantuan itu ke para petani di Desa Pagar Dewa. Dengan adanya bantuan tersebut, para petani tak perlu menyewa alat-alat produksi dengan biaya tinggi. Upah giling juga dapat ditekan.

"Ada bantuan pupuk dari PTBA, kita salurkan gratis. Setelah itu kita beli berasnya petani, kita kemas. Kita jual ke toko dan sebagainya," tutur Windry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: