Bukit Asam (PTBA) Sabet Penghargaan Outstanding Community Development Campaign

Bukit Asam (PTBA) Sabet Penghargaan Outstanding Community Development Campaign

Bukit Asam (PTBA) Sabet Penghargaan Outstanding Community Development Campaign.-Foto: lahatpos.co-

Peserta Duta Lingkungan Hidup merupakan pelajar tingkat SMA/SMK Kabupaten Muara Enim.

Dari total 53 pendaftar, terpilih 30 finalis. Mereka dikarantina selama 4 hari dari 2-4 Juli 2024. 

Pada masa karantina, peserta Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim mengikuti beberapa kelas seperti Kelas Profesional Public Speaking, Environment Class, Modelling and Parade Class. 

Mereka juga pergi ke beberapa tempat seperti Lahan Reklamasi, Nursery Park, Botanical Garden, serta Museum Batubara.

Dendy, salah satu finalis, merasa bersyukur karena terpilih sebagai Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim.

“Tentunya saya merasa bangga dan bahagia karena saya bisa berkontribusi untuk kemajuan lingkungan kabupaten Muara Enim. Saya berharap dengan terpilihnya saya sebagai Duta Lingkungan Muara Enim, bisa mengajak masyarakat untuk selalu peduli dan menjaga lingkungan hidup yang sehat dan bersih di Kabupaten Muara Enim,” ujarnya.

Penilaian untuk pemilihan Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim dilakukan oleh juri dari berbagai latar belakang, antara lain Dede Hasan sebagai public speaker coach, Erwin Faisal dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muara Enim, Hj. Meidiana dari Dinas Lingkungan Hidup Muara Enim, serta Kanthi Miarso sebagai perwakilan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). 

Berikut pemenang pemilihan Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim 2024:

* Pemenang Putra: Muhammad Dendy Satrio (Finalis No 07)-Kecamatan Lawang Kidul-SMK Bukit Asam

* Pemenang Putri: Nadya Khairunnisa T (Finalis No 04)-Kecamatan Muara Enim-SMAN 1 Muara Enim.*

Berita Baca Juga:

Bukit Asam (PTBA) dukung pemberdayaan petani di Pagar Dewa.

Berawal dari keprihatinan pada nasib para petani di desanya, yakni Desa Pagar Dewa, Windry Wijaya pada 2018 mendirikan PT Pagar Bukit Asam. 

Windry merasa tergerak karena banyak lahan dan aset-aset petani di Desa Pagar Dewa, Muara Enim, yang tergadaikan.

Hal itu terjadi karena para petani kesulitan mendapatkan akses permodalan dari lembaga-lembaga keuangan resmi, sehingga terpaksa meminjam ke rentenir dengan bunga tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: