Saat Ini Harga Meroket, Petani Kopi Desa Gunung Agung Akan Lebih Faham Dengan Teknologi Pengolahan Kopi

Saat Ini Harga Meroket, Petani Kopi Desa Gunung Agung Akan Lebih Faham Dengan Teknologi Pengolahan Kopi

Foto bersama petani Kopi Desa Gunung Agung saat sosialisasi dari Dinas Perkebunan --

LAHATPOS.CO, Merapi barat -  Petani kopi di Desa Gunung Agung akan lebih faham dengan teknologi pasca panen dalam pengolahan kopi di desanya setelah Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat gelar Sosialisasi Teknologi Pasca Panen dan Hilirisasi Pengolahan Kopi.

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat Vivi Angraeni S.STP M.Si yang di sampaikan oleh Sekretaris Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat Aryanti S Sos MM dengan membuka langsung Sosialisasi Teknologi Pasca Panen dan Hilirisasi Pengolahan Kopi yang dilaksanakan di gedung serbaguna Desa Gunung Agung Kecamatan Merapi Barat. Senin 27 Mei 2024.

Kegiatan sosialisasi di mulai dengan pembukaan oleh Sekretaris Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat dilanjutkan dengan sambutan Sekcam Merapi barat  Dahrifagustian SP.MM dan dilanjutkan dengan sambutan Kades Gunung Agung Darussalam serta dilanjutkan dengan sosialisasi Teknologi dan Pengolahan Pasca Panen Kopi oleh tim dari Dinas Perkebunan.

Kepala Dinas Perkebunan melalui Sekretaris Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat Aryanti S Sos MM mengatakan bahwa,Tujuan kedatangan Dinas Perkebunan ke desa Gunung Agung untuk memberikan motivasi kembali kepada para petani yang ada di desa Gunung Agung Kecamatan Merapi Barat untuk lebih semangat lagi dalam mengelola kebun kopi di desanya.

Aryanti menjelaskan bahwa tanaman kopi ini merupakan warisan dari nenek moyang kita sehingga bukan hanya sebatas pengolahan pasca panen saja yang di urus oleh Dinas Perkebunan, Dinas Perkebunan juga banyak yang harus di urus seperti peningkatan produksi, pembuatan kemasan, juga  tehnik penjemuran ( jangan lagi menjemur dijalan ) serta membuat kebun induk sehingga dengan adanya kebun induk diharapkan akan bisa menghasilkan entres (mata tunas ) untuk bibit unggul dan sehingga  bisa menghasilkan bibir sendiri"

Aryanti juga menyebut bahwa saat ini di kawasan Merapi area ini merupakan kawasan pertambangan batubara yang bisa juga digunakan untuk perkebunan yang menghasilkan.

"Saat ini kawasan Merapi area adalah kawasan pertambangan yang mana tanah/kawasan yang bekas tambang yang telah habis masa kontrak nya maka akan kembali ke pemerintah daerah dan pemerintah daerah akan mengembalikan  ke desa masing-masing sehingga tanah bekas tambang bisa di manfaatkan untuk perkebunan yang menghasilkan misal kelapa genjah seperti kelapa pandan wangi yang lebih cepat berbuah."

Menurut Ariyanti program sosialisasi ini akan dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Lahat hanya saja di ambil sampel satu desa di setiap kecamatan di area yang terdapat perkebunan kopi.

Dan bukan hanya untuk jenis varietas kopi saja pihak Dinas Perkebunan juga mengadakan sosialisasi untuk varietas tanaman lainnya."ungkapnya.

Sementara Kepala Desa Gunung Agung Darussalam menyambut baik kehadiran tim dari Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat di desa Gunung Agung.

"Selamat datang kepada tim dari Dinas Perkebunan ke Desa Gunung Agung. Mohon maaf jika penempatan di gedung ini masih kurang layak".

Selain itu Kepala Desa Gunung Agung juga mengajak kepada petani Kopi di desanya agar mendengarkan arahan dari Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat agar kedepanya dalam mengolah hasil perkebunan kopi dapat lebih baik dan meningkat. Yang selama ini para petani hanya sistem otodidak sehinga hasilnya dirasa masih kurang dengan sosialisasi ini diharapkan hasilnya akan lebih berkembang dan lebih baik lagi "ungkapnya

Hadir mewakili Camat Merapi barat Sekcam Dahrifagustian SP.MM yang mengucapkan terimakasih kepada Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat sudah hadir di Kecamatan Merapi Barat dengan memberikan arahan di Desa Gunung Agung.

"Terimakasih sudah sosialisasi di Desa Gunung Agung dengan adanya sosialisasi ini para petani Kopi di untungkan. Yang selanjutnya program ini agar dapat berkelanjutan dan bisa diterapkan di desa - desa lainya di Kecamatan Merapi Barat."

Terlebih saat ini harga kopi cukup tinggi dengan cuaca panas disebagian wilayah negara lain bisa memberikan dampak positif untuk para petani kopi di Indonesia dengan harga yang cukup tinggi" tutupnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: