PLN bersama Pemerintah Ajak Komunitas Global Berkolaborasi dalam Pendanaan Transisi Energi

PLN bersama Pemerintah Ajak Komunitas Global Berkolaborasi dalam Pendanaan Transisi Energi

PLN bersama Pemerintah Ajak Komunitas Global Berkolaborasi dalam Pendanaan Transisi Energi.-Foto: lahatpos.co-

Darmawan juga mengungkapkan dukungan PLN kepada Pemerintah dalam pengembangan green tourism. Hal ini dapat dilihat dari kerja sama antara PLN dan PT Taman Wisata Candi (TWC) untuk menghadirkan energi bersih di lingkungan destinasi wisata yang dikelola TWC seperti Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

“Sekarang penggunaan energi hijau menjadi suatu kebutuhan atau kewajiban yang perlu terus kita tingkatkan. Terkait dengan green tourism, kami support penuh, karena sejalan dengan visi kita dalam agenda transisi energi guna mencapai Net Zero Emissions di tahun 2060 atau lebih cepat,” sambung Darmawan.

Selain itu, PLN juga menjadi salah satu aktor utama untuk pengembangan ekosistem electric vehicle (EV) di tanah air. Terbukti saat ini telah ada 1.380 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), 9.886 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan 2.182 Stasiun Penukaran Baterai Listrik Umum (SPBKLU) di seluruh Indonesia. 

”Berbagai upaya heroik ini kami lakukan karena PLN betul-betul peduli terhadap masa depan bumi dan generasi mendatang. Transisi energi ini juga penting agar kita bisa mencapai kemandirian energi nasional dengan tidak bergantung pada energi fosil yang mahal dan juga kotor,” pungkas Darmawan.

Berita Baca Juga:

Dirut PLN Tinjau Posko Utama Kelistrikan KTT WWF, Pastikan Seluruh Sistem Kelistrikan di Bali Andal

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo meninjau langsung Posko Utama Kelistrikan Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) di Kawasan Nusa Dua, Bali pada Minggu (19/5).

”Kami ingin benar-benar memastikan pasokan listrik yang andal dan tanpa kedip untuk menyukseskan gelaran ini. Ajang ini menjadi kesempatan kami untuk turut menjaga nama baik Indonesia di mata dunia. Tentunya seluruh kesiapan layanan dari sisi infrastruktur kelistrikan dan kesiapan personel menjadi fokus kami," kata Darmawan.

Darmawan menjabarkan, guna memastikan pasokan listrik untuk KTT WWF ke-10 di Bali, PLN telah menetapkan masa siaga kelistrikan selama 10 hari penuh yakni pada 15 hingga 25 Mei 2024. Selama masa siaga ini, PLN menerjunkan 1.160 personel siaga yang siap mengawal kelancaran pasokan listrik.

PLN juga menyiagakan sejumlah infrastruktur untuk pengamanan kelistrikan berlapis yang meliputi 55 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 17 Unit Gardu Bergerak (UGB) dan 19 unit Genset. 

"Kami berkomitmen penuh untuk menghadirkan layanan listrik terbaik seperti pengalaman saat mengawal berbagai event internasional  sebelumnya. Untuk itu, kami berupaya memberikan layanan listrik selama KTT WWF ke-10 ini dapat andal dan tanpa kedip," imbuh Darmawan. 

Tidak hanya pasokan listrik, Darmawan juga memastikan langsung kesiapan 104 personel yang bersiaga pada 52 unit  EV Charger agar dapat sigap melayani 670 unit kendaraan yang akan digunakan oleh para delegasi maupun panitia. 

"PLN tentu siap mendukung ketersediaan infrastruktur kendaraan listrik. Dengan terselenggaranya ajang ini, kami 100% siap mendukung mobilisasi para delegasi selama event berlangsung. Hal ini juga sejalan dengan komitmen PLN dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di tanah air," jelas Darmawan. 

Dalam kesempatan itu pula, Darmawan juga menyapa dan memastikan kondisi para personelnya yang sedang betugas di posko-posko siaga kelistrikan yang tersebar di 5 lokasi venue dan 14 lokasi hotel.

"Mari kita jaga keandalan listrik gelaran ini demi nama Indonesia di mata dunia. Tetap jaga juga kondisi kesehatan teman-teman agar dapat optimal dalam bertugas selama masa siaga," pesan Darmawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: