Inilah Srikandi PLN UP3 Lahat di Gebyar Bakti Penyulang, Ibu dari 3 Orang Anak
Inilah Srikandi PLN UP3 Lahat di Gebyar Bakti Penyulang, Ibu dari 3 Orang Anak.-Foto: lahatpos.co-
Lahatpos.co - Diantara ratusan pekerja tehnik yang diterjunkan PLN Lahat pada pemeliharaan jaringan di ULP Baturaja ternyata ada srikandi PLN yang turut terlibat pada Gebyar Bakti Penyulang. Di tugaskan sebagai pengawas pekerjaan, ibu dari 3 orang anak. Namanya Gusti Rahayu yang saat ini menjadi TL K3L ULP Martapura.
Gusti bersama tim tehnik ULP Martapura memang diminta membantu kegiatan pemeliharaan serentak. Posisinya yang merupakan TL K3L memaksa dirinya untuk ikut mengawasi K3 petugas dilapangan. Bagaimana SOP pekerjaan secara aman dipatuhi dilapangan tanpa ada kecelakaan. Termasuk saat mengawasi tim yantek dalam pekerjaan uprating di Desa Bindu Baturaja, Gusti rela berpanas-panasan bersama tim yantek. (29/04).
Gusti bertutur kualitas pekerjaan bisa dicapai dengan berbagai cara yang berbeda. Ia berpendapat bahwa laki-laki akan cenderung memiliki pemikiran yang “simple things” sedangkan wanita lebih fokus pada hal-hal yang bersifat detail.
“Iya, kalo kawan laki-laki yang penting mudah saja dalam bekerja, namun kami yang perempuan memiliki cara berpikir yang berbeda. Kami lebih detail, menimbang segala kemungkinan sampai ke hal-hal yang paling buruk,” ujarnya.
Gusti tak menampik sempat canggung saat bekerja diantara pegawai laki-laki, namun dirinya bisa langsung menyesuaikan diri lantaran profesi sebagai pegawai PLN telah ia lakoni sejak 2014. “Yang penting saling menghormati dan memperlakukan perempuan sesuai dengan hak dan martabatnya,”katanya.
Dalam pengawasan pekerjaan PLN kata Gusti, perlu dipahami bahwa komunikasi menjadi sangat penting dibandingkan dengan keterampilan teknis. Dalam K3 tidak ada istilah pekerjaan yang dilakukan sendiri. Semua tentang kerja sama. “K3L harus memastikan pekerjaan sesuai SOP dan meyakinkan para pekerja bahwa keselamatan bukan untuk pihak lain, melainkan untuk kepentingan pekerja itu sendiri,” kata Gusti.
Meskipun terkadang harus meninggalkan keluarganya, Gusti tetap semangat mengawal proses pekerjaan selesai dan selamat.
“Walaupun harus rela tidak pulang, dan kehilangan momen berkumpul bersama keluarga. Saya bangga dapat menjalankan tugas mulia ini. Menghadirkan listrik andal serta melihat wajah bahagia pelanggan membuat saya bersyukur, setidaknya hal kecil yang saya lakukan dapat bermanfaat,” pungkas Gusti.
Berita Baca Juga:
Panen Raya Sukses, Program Electrifying Agriculture PLN Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian Padi di Ponorogo
Program Electrifying Agriculture (EA) besutan PT PLN (Persero) terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Tanah Air. Salah satunya bagi Kelompok Tani Mekar Sari Desa Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur yang berhasil menghemat biaya operasional hingga 3 kali lipat.
Ketua Kelompok Tani Mekar sari, Gatot (59) mengatakan bahwa kehadiran listrik ke persawahan dapat lebih menghemat biaya operasional.
"Dengan menggunakan pompa listrik, kami para petani dapat menghemat pengeluaran operasional jika dibanding menggunakan pompa diesel. Biasanya biaya yang dikeluarkan jika menggunakan pompa diesel adalah Rp 1.500.000,- dengan pompa listrik biaya yang dibutuhkan hanya Rp 500.000,- sehingga bisa meningkatkan produksi pertanian," ungkapnya dalam agenda Panen Raya Padi 2024 yang diprakarsai oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.
Dalam agenda yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Dydik Rudi Prasetya mengatakan kehadiran listrik PLN memungkinkan petani menggunakan sistem pengairan sumur dalam sehingga berpotensi meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) Padi lebih dari 300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: