Bukit Asam (PTBA) Menuju Perusahaan Energi Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Bukit Asam (PTBA) Menuju Perusahaan Energi Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Bukit Asam (PTBA) Menuju Perusahaan Energi Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan.-Foto: lahatpos.co-

Lahatpos.co – Bukit Asam (PTBA) menuju perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memiliki visi untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Untuk mewujudkannya, PTBA menjalankan berbagai langkah supaya dapat menghadirkan energi tanpa henti untuk negeri. 

Salah satunya yakni melalui pengembangan energi bersih. Sejauh ini, perusahaan telah membangun PLTS berkapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC) Bandara Soekarno-Hatta melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero), yang sudah beroperasi penuh sejak Oktober 2020. 

Selain dengan Angkasa Pura II, PTBA bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk pengembangan PLTS di jalan-jalan tol. PLTS berkapasitas 400 kWp di Jalan Tol Bali-Mandara telah selesai dibangun dan diresmikan pada 21 September 2022. 

Sejumlah lahan bekas tambang PTBA tengah dijajaki pemanfaatannya untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). 

Penjajakan kerja sama dengan berbagai pihak pun dilakukan. Di antaranya pengembangan PLTS untuk mendukung operasional PT Semen Padang dan PT Timah Tbk. 

BACA JUGA:Inilah Jumlah Jamaah Haji Kabupaten Lahat akan Berangkat Tahun ini

BACA JUGA:Selain Hoki Deretan Shio Berikut ini Panen Cuan Pada Rabu 24 April 2024

Tak hanya PLTS, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dijajaki dengan China Huadian Overseas Investment Co. Ltd. dan Huadian Guangxi Energy Co. Ltd. 

"Kami siap berkontribusi agar target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat dapat tercapai. Perusahaan berkomitmen untuk mendukung kebijakan Pemerintah yang mendorong transisi menuju energi bersih," kata Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Niko Chandra.

Dalam kegiatan operasional, PTBA menerapkan Good Mining Practice dengan program-program dekarbonisasi. 

Melalui program Eco Inovasi, perusahaan melakukan penanaman anggrek endemik, mengoperasikan bus listrik untuk karyawan, memperpendek jarak angkutan batu bara, 3R (Reduce, Reuse, Recycle) limbah belt conveyor. 

BACA JUGA:Penerima Manfaat Desa Muara Maung Terus Berkurang, Begini Alasannya

BACA JUGA:Ini Prioritas Utama Penerima Bantuan Ekstrim Desa Payo Tahun 2024

"PTBA juga melakukan penanaman lahan kritis dalam rangka rehabilitasi DAS, reklamasi lahan pasca tambang, serta program elektrifikasi peralatan tambang seperti bus dan pompa tambang berbasis listrik," papar Niko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: