Calon Penumpang Terima Informasi Pembatalan Perjalanan Kereta Api, Imbas Adanya Gangguan Operasional

Calon Penumpang Terima Informasi Pembatalan Perjalanan Kereta Api, Imbas Adanya Gangguan Operasional

Calon Penumpang Terima Informasi Pembatalan Perjalanan Kereta Api, Imbas Adanya Gangguan Operasional.-Foto: dok/lahatpos.co-

Sedangkan lainnya mengalami luka serius. 

Salah satu pekerja meninggal dunia, Edi Saputra (32) warga Palembang. Fadil (35) Sumenep Madura Jawa timur, mengalami luka pada  pecah bibir dan gigi patah, Wahyudin (34) warga  Makassar mengalami luka pada kaki kanan lecet dada memar tangan kanan lecet, kening lecet, Resto (37) warga Makasar mengalami luka serius dan mendapatkan perawatan medis di RSUD dr HM Rabain Muara Enim.

Sedangkan 5 orang lainnya,  Mufaridin (37), Tegar (23),  Edi Setiawan (21), M Budi (51) dan M Hidayat (51) mengalani luka berat harus dilarikan ke Puskesmas Gunung Megang untuk mendapat pertolongan medis. Setelah mendapatkan penanganan awal, kelima di rujuk ke RSUD Prabumulih.

Informasi dihimpun dilapangan menyebutkan, sebelum kejadian para pekerja hendak melakukan pemasangan balok girder flyover perlintasan kereta api Bantaian.

Namun akan proses pemasangan balok girder flyover tersebut kereta CC 202 90 04, CC 202 02 01, CC 202 86 09 batubara rangkaian panjang (Babaranjang) melaju dari arah Prabumulih menujuh Muara Enim melintas.

Tiba-tiba electric louncher mengangkut balok girder flyover langsung roboh di sisi kanan dan langsung ambruk mengenai 5 gerbong langsung anjlok keluar rel.

Selain itu, dampak dari kejadian itu tiga rumah milik Juli, Ningsih dan Tabrani mengalami rusak berat. Beruntung saat kejadian penghuni rumah tersebut tidak berada ditempat. 

Akibat kejadian pelintas Bantaian mengalami kemacetan lantaran perlintasan kereta api tertutup gerbong.

Dalam evakuasi gerbong yang menghalangi ruas jalan nasional memakan waktu 2,5 jam akhir gerbong barhasil dievakukasi.

PPK Balai Besar Jalan Nasional Surya Perdana, mengatakan bahwa kejadian tersebut diduga terjadi miskomunikasi antara electric louncher terlalu cepat mengangkat sehingga terjadi tidak keseimbangan berpengaruh pada louncher hingga terguling ketanah. 

"Yang jelas kita mengevakuasi electric louncher secepatnya agar arus kereta normal dan arus lalu lintas lancar. Untuk korban satu dari pihak electric louncher meninggal dan enam luka-luka serius selebihnya luka ringan,"katanya.

Sementara itu, Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra, mengatakan untuk korban telah dilarikan ke rumah sakit Rabain dan Puskesmas Gunung Megang.

Sedang mengenai penyebab terjadi kejadian tersebut masih dalam tahap penyelidikan. "Masih dalam penyelidikan dan sudah anggota dilapangan," ujar Jhoni kepada awak media sela-sela evakuasi gerbong kereta.

Sementara, mobil dan motor tetap normal melintas seperti biasa di Gunung Megang Muara Enim. Hanya Kereta Api yang terhalang Fly Over roboh. Sehingga aktivitas kereta api menjadi terhenti.

Pasca macet total dampak terjadinya kecelakaan kerja pada proyek pembangunan fly over Bantaian, kini lalu lintas di lokasi tersebut kembali normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: